Komplotan bandit pembunuh Davidson yang dipimpin Safril. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Baca 10 detik
Safril, kepala bandit yang merampok dan membunuh nasabah Bank Central Asia Davidson Tantono (30) berencana membawa kekasihnya, RCL, liburan ke Bali. Tapi, mereka keburu ditangkap di tengah jalan. Bandit dan pacarnya itu dibekuk di daerah Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (19/6/2017).
"Makanya SFL dengan RCL kami tangkap ke Banyuwangi ketika akan menyeberang ke Bali," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan di Polda Metro Jaya, Rabu (21/6/2017).
Ketika ditangkap, polisi menyita uang sebesar Rp6 juta yang diyakini akan dipakai untuk biaya liburan. Uang tersebut diduga sisa hasil perampokan.
"Saat kami tangkap ada duit Rp6 juta yang merupakan sisa pelarian," kata Iriawan.
Iriawan mengatakan uang sebesar Rp350 juta yang diambil paksa dari tangan Davidson sudah dibagi rata. Setelah menerima jatah, komplotan langsung berpencar untuk menghindari kejaran polisi.
"Sisanya dibagi rata. Mereka berpencar kabur. Ada yang ke Lampung, ada yang ke Bogor, ada yang sudah ke Lampung kami kejar lagi," kata dia.
Polisi telah menggulung tujuh orang yang terlibat dalam kejahatan, dua di antaranya mati ditembak polisi, yaitu Safril dan IR. IR adalah wakil kepala bandit. Mereka ditembak karena melawan petugas.
Iriawan mengatakan penyidik masih memburu empat pelaku lainnya.
"Jadi DPO ada empat orang. Kami kejar untuk menuntaskan semua pelaku yang terlibat," kata Iriawan.
Total anggota bandit tersebut berjumlah 11 orang. Iriawan belum mau menyebutkan identitas keempat pelaku. Mereka punya peran vital dalam kasus perampokan.
"Macem-macem ada. Yang gambar, ada tim yang bertugas menutup jalan," kata dia.
Suara.com - Sepak terjang
Sepanjang bulan April hingga Juni 2017, kawanan bandit yang diketuai Safril telah melakukan perampokan sebanyak 23 kali di berbagai tempat.
Terakhir sebelum dibekuk anggota polisi, komplotan bandit sadis tersebut merampok uang Davidson.
Jika dikalkulasi, uang hasil rampokan mereka mencapai sekitar Rp1,611 miliar.
23 lokasi yang pernah menjadi tempat kejadian perkara, termasuk uang rampasan mereka, meliputi:
1. Tangerang, Rp60 juta,
2. Caringin, Cidahu, Rp60 juta
3. Cirebon, Jawa Barat, Rp10 juta
4. Rawa Buaya, Jakarta Barat, Rp40 juta
5. Pesing, Jakarta Barat, Rp80 juta
6. Bekasi, Jawa Barat, Rp800 ribu
7. Pemda Bogor, Rp60 juta
8. Kampung Melayu, Rp60 juta
9. Cidahu, Rp31 juta
10. Cirebon, Rp60 juta
11. Kalijodo, Jakarta Barat, Rp80 juta
12. Cengkareng, Jakarta Barat, Rp20 juta
13. Taman Topi, Bogor, Rp40 juta
14. Ciawi, Rp60 juta
15. Ciluwer, Rp30 juta
16. Kampung Melayu, Rp50 juta
17. Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rp70 juta
18. Kalibata, Rp30 juta
19. Tangerang, Poris, Rp20 juta
20. Kedung Halang, Rp100 juta
21. Kalimalang, Rp50 juta
22. Cikarang, Rp150 juta
23. Indovision, Jakarta Barat, Rp100 juta
Komentar
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Suzuki Bandit Kalah Ganteng, Pesona Hero Hunk 150 XTEC Bikin Kesengsem
-
Kronologi Penangkapan Bandit Bercelurit di Kebon Jeruk, Berawal dari Modus Beli Kontrasepsi
-
Nyanyian 2 Tersangka Ungkap Jaringan Perampokan Bersenpi di Sumsel
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?