Suara.com - Ratusan warga Kepulauan Kangean dan Sapeken mengamuk di kantor Sahbandar Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Jumat (23/6/2017). Emosi mereka memuncak lantaran kapal Dharma Bahari Sumekar yang hendak mereka tumpangi ke pulau tidak diizinkan berangkat.
Menurut pantauan Suara.com, pada pukul 06.45 WIB, kapal sudah dilepas dari pelabuhan. Tetapi, setelah sedikit menjauh dari pelabuhan, kapal tiba-tiba berhenti di tengah selama kurang lebih tiga jam tanpa ada pemberitahuan dari pihak kapal.
Pada pukul 10.15 WIB, kapal kembali bersandar ke pelabuhan. Sementara ratusan penumpang belum dapat keterangan apapun dari pihak kapal.
Massa yang tersulut emosi langsung turun ke pelabuhan dan mendatangi kantor sahbandar. Tanpa basi-basi, beberapa perwakilan dari mereka langsung mencecar sahbandar.
"Maksudnya apa ini? Kenapa belum diberangkatkan juga? Kenapa kapal kembali lagi ke pelabuhan dan kami tidak diberitahu penyebabnya apa," kata warga Sapeken, Abdurrahim, dengan nada tinggi.
Belum sempat menjawab, petugas terus menerus dikejar pertanyaan dari penumpang kapal yang marah.
"Kami sudah tiga hari tiga malam di pelabuhan ini. Apa begini pelayanan Pemda Sumenep untuk masyarakat di Kepulauan? Ingat, hal seperti ini setiap tahun terjadi. Dan tidak ada evaluasi dari pemda," kata warga bernama Syarif menimpali.
Setelah mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan, petugas mengatakan kapal tidak diizinkan berangkat lantaran kepala sahbandar tidak ada di tempat.
"Saya inikan cuma bawahan. Kepala ini lagi dalam perjalanan ke sini dari Surabaya. Dia sudah masuk Madura. Sebentar lagi sampai. Kita tunggu saja," kata petugas.
Mendengar jawaban petugas, massa makin emosi. Mereka tidak menerima alasan petugas itu.
"Jadi kami ini ditelantarkan lantaran kepala kalian tidak ada di tempat? Kalau kepala kalian tidak datang ke sini hingga satu bulan, kami juga tidak akan berangkat hingga satu bulan?" kata Abdurrahim lagi.
"Selama ini Pemda Sumenep tidak memperhatikan masyarakat pulau Kangean dan Sapeken. Setiap tahun kami mengalami masalah seperti ini. Ditelantarkan di pelabuhan hingga berhari-hari," Abdurrahim menambahkan.
Sementara itu, pihak kapal tidak berani mengambil tindakan sendiri karena Surat Izin Berangkat tidak dikeluarkan oleh sahbandar.
"SIB tidak dikeluarkan Sahbandar. Kami tidak berani berangkatkan kapal. Karena SIB itu beraksi yang harus kami bawa setiap berlayar," kata Kepala Kamar Mesin KM. Dharma Bahari Sumekar, Yasman, kepada Suara.com.
Setelah didesak massa, petugas kemudian memberikan SIB Kapal dan massa dipersilahkan naik lagi ke kapal.
"Oke, kita berangkatkan sekarang. Silakan semuanya naik lagi. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata petugas.
Kengean dan Sapeken merupakan kepulauan terluar Pulau Madura yang secara administratif masuk ke Kabupaten Sumenep. Untuk ke Pulau Kangean, dibutuhkan waktu hingga delapan Jam perjalanan lewat laut. Sementara ke Pulau Sapeken dibutuhkan waktu hingga 13 jam perjalanan.
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN