Suara.com - Gerakan Pemuda (GP) Ansor beserta organisasi paramiliternya Barisan Ansor Serbaguna (Banser)—keduanya organisasi yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU)—menyatakan tidak takut terhadap ancaman gerombolan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pernyataan tersebut merupakan respons atas “surat kaleng” berisi ancaman yang disebar kelompok misterius di markas Kepolisian Sektor Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2017) pagi.
Komandan Detasemen Khusus 99 Banser-Ansor, Nurruzaman, melalui pernyataan tertulis, Selasa sore, menegaskan tidak takut terhadap ancaman ISIS karena berada di barisan pihak kebenaran.
“Kami tidak takut terhadap ancaman seperti itu. Tidak ada yang perlu ditakutkan, karena kita berada di jalan yang benar. Tapi, kami tetap waspada. Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian dan mendukung langkah aparat hukum menindak pelaku teror,” terang Nurruzaman.
Ia memastikan, Ansor-Banser tetap menolak paham khilafah islamiyah/daulah islamiyah yang diusung kelompok teroristik semacam ISIS.
Sebab, sambung Nurruzaman, konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia dan ideologi Pancasila sudah hasil final dari para ulama pendahulu.
“Bagi kami, ancaman seperti itu adalah risiko perjuangan untuk mempertahankan Pancasila dan NKRI. Kalau kami mati dalam mempertahankan Indonesia, maka kami mati syahid,” tegasnya lagi.
Ia menuturkan, Banser turut dijadikan sasaran teror oleh ISIS karena konsisten menjaga NKRI serta Pancasila.
Pasalnya, bagi ISIS, siapa pun yang tak mau tunduk kepada mereka dianggap murtad dan layak dibunuh.
Baca Juga: Diancam Diburu ISIS, Said Aqil: NU dan Banser Tidak Takut!
“Masalahnya, mayoritas rakyat Indonesia menolak konsep khilafah dan tidak mau berbaiat kepada ISIS. Jadi, bagi mereka, mayoritas masyarakat Indonesia murtad. Itu aneh kan,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, markas Polsek Kebayoran Lama diteror oleh kelompok yang belum teridentifikasi. Mereka memajang bendera hitam ISIS di pagar markas polisi.
Selain itu, turut ditemukan secarik kertas berwarna kuning berisi ancaman kepada polisi, TNI, Densus 88, dan Banser NU.
”Wahai para Anshor Thogut Polri, TNI, Banser, Densus, dan para antek-antek laknatulloh, bertobatlah kalian dari jalan yang menyesatkan itu,” begitu tulisan pembuka dalam surat ancaman tersebut.
Selanjutnya, surat itu meminta kesemua pihak tersebut berhenti membela pemerintah dan Pancasila yang mereka anggap sebagai ”berhala”.
”Berhentilah kalian menyembah dan melindungi berhala yang kalian banggakan, yang kalian sebut dengan nama Pancasila najis itu, yang telah menggantikan hukum Allah dengan hukum jahiliyah yang telah kalian buat.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo