Ilustrasi Bareskrim Polri [suara.com/Bagus Santosa]
Penyidik Markas Besar Polri akan memeriksa foto-foto pemuda yang tengah menenteng senjata serbu yang saat ini viral di media sosial.
"Ya itu kan muncul di medsos, tapi kami belum dalami sampai sejauhmana. Nanti kami cek lagi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, Selasa (4/7/2017).
Informasi yang viral di media sosial menyebutkan nama lengkap pemuda tersebut. Pemuda berinisial M berusia 30 tahun dengan alamat Tanjung Raya, Pontianak, Kalimantan Barat. Lengkap pula disebutkan pekerjaannya yaitu fotografer, alumni sebuah universitas swasta.
Menurut pesan yang viral, pemuda tersebut cerdas, terlatih, militan, nekat, ahli strategi, bisa membaca situasi, dan mahir menggunakan segala jenis senjata api. Disebutkan pula agar polisi waspada terhadap mobil yang berada di dekat Mabes Polri atau pos polisi karena kelompok nekat yang berjumlah 15 orang menyasar anggota polisi. Pemuda ganteng itu, menurut informasi yang viral, bergabung dengan ISIS medio 2013.
Setyo mengatakan informasi tersebut akan diteliti penyidik. Saat ini, Setyo belum bisa bicara terlalu jauh.
"Nanti kami cek di Polda setempat. Perlu diklarifikasi, tabayun," kata Setyo.
Teroris lone wolf
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memaparkan ciri-ciri teroris yang beraksi seorang diri atau lone wolf, agar masyarakat dapat menjadi lebih waspada terhadap gerak-gerik mereka.
"Perilaku para teroris ini khusus, tidak seperti rakyat biasa," ujar Wiranto di kantor Kemenkopolhukam.
Mantan Panglima TNI menerangkan para lone wolf biasanya lebih sering melakukan kegiatan mereka pada malam hari.
"Gerakannya juga diam-diam, dilakukan secara tersembunyi dan mereka tidak suka terekspos," tambah dia.
Menurut Menko Polhukam, teroris yang dikenal suka beraksi sendiri ini juga gemar merakit bom dan kerap melakukan pertemuan-pertemuan yang mencurigakan.
"Mereka itu berada di lingkungan masyarakat. Tentunya masyarakat itu sendiri yang paling duluan tahu kalau ada perilaku orang-orang yang diduga teroris," kata dia.
Kemunculan lone wolf yang semakin marak, menurut Wiranto, perlu ditanggulangi dengan menggalakkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan di daerah tempat tinggal masing-masing.
"Siskamling yang diorganisir masyarakat nanti punya link dengan aparat keamanan apakah kepolisian atau TNI, untuk kemudian bersama mengawasi lingkungannya dari perilaku-perilaku masyarakat yang tidak wajar, yang boleh jadi merupakan orang-orang yang bergerak dalam rangka melaksanakan aksi teror," tuturnya.
"Itu penting sekali karena wilayah kita sangat luas," ujar Wiranto.
"Ya itu kan muncul di medsos, tapi kami belum dalami sampai sejauhmana. Nanti kami cek lagi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, Selasa (4/7/2017).
Informasi yang viral di media sosial menyebutkan nama lengkap pemuda tersebut. Pemuda berinisial M berusia 30 tahun dengan alamat Tanjung Raya, Pontianak, Kalimantan Barat. Lengkap pula disebutkan pekerjaannya yaitu fotografer, alumni sebuah universitas swasta.
Menurut pesan yang viral, pemuda tersebut cerdas, terlatih, militan, nekat, ahli strategi, bisa membaca situasi, dan mahir menggunakan segala jenis senjata api. Disebutkan pula agar polisi waspada terhadap mobil yang berada di dekat Mabes Polri atau pos polisi karena kelompok nekat yang berjumlah 15 orang menyasar anggota polisi. Pemuda ganteng itu, menurut informasi yang viral, bergabung dengan ISIS medio 2013.
Setyo mengatakan informasi tersebut akan diteliti penyidik. Saat ini, Setyo belum bisa bicara terlalu jauh.
"Nanti kami cek di Polda setempat. Perlu diklarifikasi, tabayun," kata Setyo.
Teroris lone wolf
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memaparkan ciri-ciri teroris yang beraksi seorang diri atau lone wolf, agar masyarakat dapat menjadi lebih waspada terhadap gerak-gerik mereka.
"Perilaku para teroris ini khusus, tidak seperti rakyat biasa," ujar Wiranto di kantor Kemenkopolhukam.
Mantan Panglima TNI menerangkan para lone wolf biasanya lebih sering melakukan kegiatan mereka pada malam hari.
"Gerakannya juga diam-diam, dilakukan secara tersembunyi dan mereka tidak suka terekspos," tambah dia.
Menurut Menko Polhukam, teroris yang dikenal suka beraksi sendiri ini juga gemar merakit bom dan kerap melakukan pertemuan-pertemuan yang mencurigakan.
"Mereka itu berada di lingkungan masyarakat. Tentunya masyarakat itu sendiri yang paling duluan tahu kalau ada perilaku orang-orang yang diduga teroris," kata dia.
Kemunculan lone wolf yang semakin marak, menurut Wiranto, perlu ditanggulangi dengan menggalakkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan di daerah tempat tinggal masing-masing.
"Siskamling yang diorganisir masyarakat nanti punya link dengan aparat keamanan apakah kepolisian atau TNI, untuk kemudian bersama mengawasi lingkungannya dari perilaku-perilaku masyarakat yang tidak wajar, yang boleh jadi merupakan orang-orang yang bergerak dalam rangka melaksanakan aksi teror," tuturnya.
"Itu penting sekali karena wilayah kita sangat luas," ujar Wiranto.
Komentar
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus