Suara.com - Atallah Saleh masih ingat cara menjadi pembom bunuh diri saat menjadi bagian dari kelompok teroris, ISIS. Lelaki 15 tahun itu sejak kecil menghabiskan waktu dengan peraturan ISIS.
Dia belajar menjadi teroris dengan ISIS 3 tahun lalu, setelah itu dia kabur dan mengungsi di kamp pengungsian PBB di selatan Kota Musul. Di saa ribuan tenda-tenda berdiri dan mennjadi kawasan teramanan di Suriah.
"Mmereka mengajari kami bagaimana menjadi pembom bunuh diri dan membuat IED," kata dia sembari mengucurkan airmata.
"Mereka membagikan buku-buku tentang propaganda mereka. Guru-guru di sekolah mengajari kami cara memegang Kalashnikov, bagaimana cara menembak dan membunuh, bagaimana menjadi seorang pembom bunuh diri dan melawan jihad,” lanjut Atallah Saleh.
Daesh atau sebutan kelompok ISIS di sana sudah menguasai sebagai besar wilayah Suriah. ISIS mencari regenerasi gerakan radikalnya. Anak-anak dipilih dan dilatih untuk perang.
Zaid Adil Sultan, manajer kamp Hammam al-Alil, mengatakan kurikulum sekolah ISIS untuk menjaga agar ideologi jihad radikal tetap hidup kalangan muda.
"Mereka memberi mereka 'kursus' yang mendorong kekerasan dan mengajarkan konsep dan ideologi jihad. Dalam matematika, alih-alih mengajari mereka bahwa satu ditambah satu sama dengan dua, mereka mengajarkan kepada mereka bahwa satu peluru dan satu peluru sama dengan dua peluru,” kata Sultan.
Sultan adalah satu guru di sekolah kamp pengungsian. Para guru berjuang menghilangkan ideologi radikal ISIS. Banyak juga anak-anak yang mengaku trauma. (NBCnews)
Baca Juga: Irak Segera Umumkan Kemenangan Merebut Mosul dari ISIS
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun