Suara.com - Darsono dan Raja merupakan dua warga yang patut diacungi jempol. Mereka ikhlas bekerja apapun asalkan tidak merugikan orang lain dan tentu saja hasilnya halal. Tak pernah terpikir oleh mereka hidup kaya raya, tetapi dengan menipu dan korupsi uang negara.
Darsono berusia 50 tahun. Lelaki asal Tegal, Jawa Tengah, ini, merupakan pedagang asongan di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat. Dia sudah puluhan tahun ikhlas menjajakan barang dengan cara keliling-keliling.
"Saya jualan ini dari tahun 1980-an, tapi dulunya juga pernah jual kacang keliling," kata Darsono dengan nada suara kecil dan serak.
Lelaki yang tinggal di daerah Kembang Sepatu tersebut biasanya berjualan dari jam 10.00 pagi sampai Maghrib.
"Saya kontrak di situ, nggak tahu kontrakannya berapa, biasa bini yang ngurus duit dan bayar kontrakannya, saya tinggal kasih duit saja ke bini," ujar Darsono.
Penghasilan yang didapatkan oleh Darsono. Penghasilan sekarang, sehari-hari rata-rata dia mendapatkan Rp50 ribu.
"Modalnya Rp1 juta. Kalau pendapatan sehari kadang Rp50 ribu, biasanya kurang. Untung dikit-dikit," ujar Darsono.
Dengan penghasilan yang kecil, kehidupan Darsono pun dijalani dengan sederhana. Sehari-hari, biasanya dia makan siang dengan harga Rp8 ribu,berupa nasi dengan lauk tempe, sayur, dan sambel, plus teh tawar hangat. Ketika ditemui Suara.com, dia tengah duduk di lantai sambil manyantap makanan.
Darsono tinggal bersama istri dan anak-anaknya. "Tinggal sama lima anak dan istri adalah buruh nyuci," ujar Darsono.
Walau penghasilan kecil dan hidup sederhana, Darsono bersyukur tetap bisa membiayai sekolah anak. Dia tambah bersyukur lagi karena istri dan anaknya bisa ikut bantu-bantu.
"Saya ada lima anak. Yang udah kerja baru dua. Kerja di mall Atrium sebagai cleaning service adalah laki, satunya lagi kerja di Matahari bagian pakaian adalah perempuan. Satu masih SMK dan satu lagi baru mau masuk SMP. Dan satu lagi baru kelas 4 SD," ujar Darsono.
Kemudian Darsono bercerita tentang kesehatan. Sekitar dua tahun yang lalu, ia menderita sakit panas dingin. Setelah berobat ke dokter, dia divonis sakit paru-paru.
"Sakit ini udah enam bulan, udah berobat di Kenari, kata dokter sakit paru," ujar Darsono.
Walau sakit paru-paru, Darsono tidak menyerah. Dia tetap berjuang menjadi pemimpin keluarganya.
Pengalaman Raja
Tag
Berita Terkait
-
Erau Kutai: Saat Naga Jadi Rebutan di Sungai Mahakam, Ini Maknanya!
-
Sisi Lain Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa: Hobi Jajan, Koleksi Keris, hingga Pamer Jempol
-
5 Parfum Aroma Teh yang Bikin Hati Adem: Serasa Meditasi Seharian
-
Stop Pakai Satu Parfum! Ini 4 Trik 'Layering' yang Bikin Wangimu Jadi Mahal & Unik
-
Hakim dan Jaksa Minta Maaf di Kuburan Terdakwa, Ternyata Bukan Koruptor
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya