Tersangka Sudirman dan orangtua dokter Italia Chandra, Sugiarti dan Feri Chandra [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menyebut Saiful dan Sudirman sudah lima kali melakukan aksi kejahatan. Kedua bandit ini yang mencoba mencuri sepeda motor dan berakhir dengan pembunuhan terhadap dokter muda Italia Chandra Kirana Putri (23).
"Sudah empat kali dan kelima mereka bersama-sama melakukan pencurian di wilayah Tangerang. Kenapa Tangerang, karena kebetulan wilayah operasi mereka. Dan diincar di motor yang terparkir di depan rumah yang kawasannya sepi," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Selasa (11/7/2017).
Iriawan mengungapkan untuk memuluskan rencana pencurian, biasanya mereka menyewa rumah kontrakan terlebih dahulu.
"Betul, pelaku memang mengontrak di daerah Tangerang. Satu RT lain rumah, antara Sudirman dengan Saiful," kata Iriawan.
Dalam empat kali aksi sebelumnya, semua korbannya tidak ada yang terluka. Tetapi setelah diinterogasi lagi, itu terjadi karena tidak ada korban yang melakukan perlawanan.
"Mereka tak ada niat melakukan kekerasan kepada yang bersangkutan (Italia). Namun setelah saya interogasi, dari lima kejadian, hanya ini (dokter Italia) yang melakukan perlawanan, kebetulan ada yang melihat," kata dia.
Iriawan mengatakan kedua bandit merupakan spesialis pencurian sepeda motor.
"Mereka memang kerjanya (melakukan pencurian sepeda motor). Karena tiga motor sudah dikirim ke Lampung. Rata-rata dua sampai empat juta per motor," katanya.
Saiful akhirnya ditembak mati karena melawan petugas. Sedangkan Sudirman menyerahkan diri ke polisi.
Meskipun kasus pembunuhan Italia telah terungkap, polisi masih mengembangkan kasus karena kemungkinan dua bandit itu merupakan anggota jaringan pencuri kendaraan bermotor. Belakangan ketahuan, mereka merupakan buronan kepolisian Banten.
"Ini baru lima kali Saiful melakukannya. Saya akan melakukan interogasi lanjutan dengan Polda Lampung untuk mencegah itu. Tentu kan ada penadahnya di sana, kami akan koordinasi," katanya.
Polisi juga masih menelusuri asal muasal senjata api jenis revolver yang digunakan Saiful untuk menembak mati Italia.
"Kami akan kembangkan setelah periksa si Sudirman. Semoga dia tahu," kata dia.
"Sudah empat kali dan kelima mereka bersama-sama melakukan pencurian di wilayah Tangerang. Kenapa Tangerang, karena kebetulan wilayah operasi mereka. Dan diincar di motor yang terparkir di depan rumah yang kawasannya sepi," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Selasa (11/7/2017).
Iriawan mengungapkan untuk memuluskan rencana pencurian, biasanya mereka menyewa rumah kontrakan terlebih dahulu.
"Betul, pelaku memang mengontrak di daerah Tangerang. Satu RT lain rumah, antara Sudirman dengan Saiful," kata Iriawan.
Dalam empat kali aksi sebelumnya, semua korbannya tidak ada yang terluka. Tetapi setelah diinterogasi lagi, itu terjadi karena tidak ada korban yang melakukan perlawanan.
"Mereka tak ada niat melakukan kekerasan kepada yang bersangkutan (Italia). Namun setelah saya interogasi, dari lima kejadian, hanya ini (dokter Italia) yang melakukan perlawanan, kebetulan ada yang melihat," kata dia.
Iriawan mengatakan kedua bandit merupakan spesialis pencurian sepeda motor.
"Mereka memang kerjanya (melakukan pencurian sepeda motor). Karena tiga motor sudah dikirim ke Lampung. Rata-rata dua sampai empat juta per motor," katanya.
Saiful akhirnya ditembak mati karena melawan petugas. Sedangkan Sudirman menyerahkan diri ke polisi.
Meskipun kasus pembunuhan Italia telah terungkap, polisi masih mengembangkan kasus karena kemungkinan dua bandit itu merupakan anggota jaringan pencuri kendaraan bermotor. Belakangan ketahuan, mereka merupakan buronan kepolisian Banten.
"Ini baru lima kali Saiful melakukannya. Saya akan melakukan interogasi lanjutan dengan Polda Lampung untuk mencegah itu. Tentu kan ada penadahnya di sana, kami akan koordinasi," katanya.
Polisi juga masih menelusuri asal muasal senjata api jenis revolver yang digunakan Saiful untuk menembak mati Italia.
"Kami akan kembangkan setelah periksa si Sudirman. Semoga dia tahu," kata dia.
Tag
Komentar
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Korupsi PLTU Rugikan Negara Rp1,35 Triliun, Adik JK Halim Kalla Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET
-
Usulannya Diabaikan, Anggota DPR Protes Keras dan Luapkan Kekecewaan kepada Basarnas
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko