Suara.com - Mahkamah Agung (MA) menilai kuota lowongan untuk hakim yang dibuka pemerintah masih jauh dari harapan. MA menyatakan, kebutuhan hakim saat ini mencapai 4.000 orang.
Namun, yang dibuka lowongannya oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), hanya 1.684 orang.
Kendati masih jauh dari harapan, pihak MA berharap kuota yang disediakan pemerintah bisa terpenuhi sepenuhnya.
"Sebenarnya kita butuh 4.000 hakim, tapi sekarang ini yang diberikan (pemerintah) baru 1.684. Mudah-mudahan target 1.684 hakim bisa terpenuhi, sehingga meringankan (kerja) hakim (lainnya)," kata Ketua MA, M. Hatta Ali, di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2017).
Hatta melanjutkan, penambahan jumlah hakim akan sangat membantu hakim lainnya, terutama yang ada di luar Jakarta.
Dia menjelaskan, saat ini masih ada sejumlah daerah yang sangat kekurangan hakim.
"Saat ini ada 86 pengadilan yang sudah diterbitkan SK-nya oleh presiden, tapi sampai sekarang belum bisa operasional karena memang tidak ada hakim," tutur Hatta.
Hatta pun berharap, melalui pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dibuka Kementerian PAN-RB untuk hakim MA periode awal bulan Agustus 2017 dapat memenuhi jumlah hakim yang diberikan.
"Mudah-mudahan rekrutmen ini dapat mengisi pengadilan-pengadilan yang akan kita resmikan," ujar Hatta.
Baca Juga: Didukung Mahasiswa dan Alumni UI, Ketua KPK Janjikan Hal Ini
Berita Terkait
-
Skandal Suap di MA Kembali Terungkap: KPK Tangkap Dirut PT Wahana Adyawarna, Menas Erwin Djohansyah
-
Soal SD Rasa CPNS! Curhat Ibu Viral Bongkar Kurikulum Pendidikan yang Bikin Geleng Kepala
-
DPR RI Sahkan 10 Hakim Agung dan Ad Hoc MA, Puan Maharani Pimpin Pengambilan Keputusan
-
4 Fakta Seleksi CPNS 2026: Prioritas Rekrutmen ASN atau PPPK?
-
CPNS 2025 Kapan Dibuka? Ini Info Terbaru dan Cara Buat Akun SSCASN Sebagai Persiapan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG