Suara.com - Abu Sayed, pemimpin tertinggi atau Emir gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Afghanistan, akhirnya tewas menyusul bos besarnya, Abu Bakr al-Baghdadi.
Pentagon, markas besar militer AS, menyatakan sang Emir tewas setelah markasnya di Kunar, dibombardir angkatan udara mereka, 11 Juli 2017.
“Kami berhasil membunuh Abu Sayed di Provinsi Kunar. Sejumlah petinggi ISIS lainnya juga tewas. Kematian mereka membuat sejumlah rencana perluasan basis ISIS di Afghanistan rusak,” kata Juru bicara Pentagon, Dana White, Sabtu (15/7/2017).
Sayed adalah pemimpin ketiga ISIS di Afghanistan, yang tewas sejak Juli 2016. Sebelumnya, mantan pemimpin Abdul Hasib, tewas dalam operasi gabungan AS dan Afghanistan pada 27 April lalu di Provinsi Nangarhar.
Sementara pendahulu Hasib, Hafiz Saeed Khan tewas dalam serangan pesawat nirawak AS pada 2016.
Pasukan Afghanistan, yang didukung oleh armada pesawat tempur serta pasukan khusus AS, telah memerangi para teroris ISIS di Afghanistan timur selama bertahun-tahun.
Kelompok mereka juga dikenal sebagai ISIS Khorasan (ISIS-K). Mereka telah aktif beroperasi sejak 2015 dalam memerangi pasukan Taliban dan Afghanistan serta AS. Tentara ‘Paman Sam’ bersumpah akan menumpas habis ISIS di Afghanistan pada tahun ini.
Baca Juga: Fadli Zon: Perppu Ormas 'Cacat' dan Bentuk Kediktatoran Baru
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO