Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan. (Shutterstock)
Beredar video yang berisi aksi penganiayaan yang dilakukan satu siswa dan satu siswi terhadap siswi lainnya yang diduga di sekitar kawasan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam video tersebut korban terlihat dijambak secara bergantian, bahkan diseret.
Setelah itu, korban dipaksa untuk mencium tangan dan kaki pelaku. Kejadian itu disaksikan oleh teman-teman sembari memotret dan memvideokan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku belum melihat video tersebut.
"Saya belum lihat," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Sebelumnya, di berbagai kesempatan Djarot mengimbau pelajar untuk saling menghargai sesama. Jika ada masalah, mesti diselesaikan dengan cara diskusi.
Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Daryanto mengatakan inspektorat tengah mengusut kasus penjambakan siswa oleh pelajar lainnya di salah satu sekolah menengah pertama di Tanah Abang.
"Saya minta diselidiki. Soal sanksi ini harus dicek dulu. Kalau pengawasan kurang harus diperingatkan," kata Daryanto saat dihubungi dari Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (17/7/2017).
Dia mengatakan pendalaman kasus harus dilakukan secara seksama sehingga persoalan tersebut dapat ditangani dengan baik.
Menurut Daryanto sekolah memang harus serius melakukan pengawasan terhadap anak didiknya. Jika nanti ditemukan pelanggaran dan kelalaian dalam kasus di salah satu SMP di Tanah Abang itu maka sanksi siap dijatuhkan.
Terkait tersebarnya video kekerasan penjambakan, dia mengatakan sebaiknya video itu dan yang serupa jika ada tidak disaksikan oleh anak-anak.
Dia beranggapan anak yang melihat video perundungan tersebut dapat meniru adegan tersebut. Orang dewasa, termasuk orang tua, sebaiknya menjauhkan anak kecil di sekitarnya dari paparan video kekerasan.
"Faktornya banyak seperti ada pengaruh media sosial. Video yang diunggah bisa ditiru. Anak kalau emosi itu bisa meniru video-video yang ada," kata dia.
Setelah itu, korban dipaksa untuk mencium tangan dan kaki pelaku. Kejadian itu disaksikan oleh teman-teman sembari memotret dan memvideokan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku belum melihat video tersebut.
"Saya belum lihat," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Sebelumnya, di berbagai kesempatan Djarot mengimbau pelajar untuk saling menghargai sesama. Jika ada masalah, mesti diselesaikan dengan cara diskusi.
Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Daryanto mengatakan inspektorat tengah mengusut kasus penjambakan siswa oleh pelajar lainnya di salah satu sekolah menengah pertama di Tanah Abang.
"Saya minta diselidiki. Soal sanksi ini harus dicek dulu. Kalau pengawasan kurang harus diperingatkan," kata Daryanto saat dihubungi dari Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (17/7/2017).
Dia mengatakan pendalaman kasus harus dilakukan secara seksama sehingga persoalan tersebut dapat ditangani dengan baik.
Menurut Daryanto sekolah memang harus serius melakukan pengawasan terhadap anak didiknya. Jika nanti ditemukan pelanggaran dan kelalaian dalam kasus di salah satu SMP di Tanah Abang itu maka sanksi siap dijatuhkan.
Terkait tersebarnya video kekerasan penjambakan, dia mengatakan sebaiknya video itu dan yang serupa jika ada tidak disaksikan oleh anak-anak.
Dia beranggapan anak yang melihat video perundungan tersebut dapat meniru adegan tersebut. Orang dewasa, termasuk orang tua, sebaiknya menjauhkan anak kecil di sekitarnya dari paparan video kekerasan.
"Faktornya banyak seperti ada pengaruh media sosial. Video yang diunggah bisa ditiru. Anak kalau emosi itu bisa meniru video-video yang ada," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar