Suara.com - Mendadak, pendiri PAN Amien Rais batal menyampaikan pandangan-pandangannya dalam rapat dengar pendapat umum dengan panitia khusus hak angket terhadap KPK di DPR, Rabu (19/7/2017). Padahal, dia sudah datang ke Parlemen dengan membawa data-data tentang KPK.
Mengapa Amien Rais batal menyampaikan pendapat?
"Ketua umum saya (Zulkifli Hasan) mengatakan 'Pak Amien, tunggu momentumnya sebentar ini, kalau Pak Amien menggebrak KPK, jangan, nanti malah makin tambah gaduh,'" kata Amien sebelum di DPR.
"Jadi saya dengarkan itu, ketua umum saya itu. Saya sudah membuat makalah ini. Dugaan beberapa kejahatan KPK, tetapi ini saya simpan dulu supaya. Saya kan dengarkan ketua umum. Jadi saya simpan dulu, pada saatnya nanti akan saya sampaikan," ketua Dewan Kehormatan PAN menambahkan.
Amien mengatakan sudah punya data hasil temuannya yang rencananya akan dipaparkan di hadapan pansus.
"Saya tahu negeri ini masa saya diam saja. Jadi tanggung jawab moral, tanggung jawab warga negara maka saya sampaikan. Cuma momentumnya mungkin, lebih tepat beberapa hari lagi. Pak Novanto jadi tersangka. Jangan sampai saya dianggap memainkan kartu-kartu, padahal sama sekali nggak ada. This is my own, this is my perspective, this is my conclusion tentang KPK," kata Amien.
Amien belum lama ini disebut KPK dalam kasus yang menjerat mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Siti Fadilah terjerat kasus pengadaan alat kesehatan guna mengantisipasi kejadian luar biasa tahun 2005, pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan Departemen Kesehatan. Penyebutan nama itu membuat Amien berang dan dia membantah keras menerima duit Rp600 juta dari proyek tersebut.
Wakil ketua pansus angket terhadap KPK Taufiqulhadi mengatakan pembatalan rapat dengan Amien Rais karena makalah yang dibuat Amien Rais dianggap kurang lengkap.
Amien menjanjikan untuk melengkapi datanya dan akan disampaikan di lain waktu.
"Kami segera akan mengadakan rapat internal kemudian akan kami tetapkan (harinya) kemudian akan berkomunikasi dengan Pak Amien apakah data yang beliau maksudkan sudah lengkap atau tidak," tuturnya.
Berita Terkait
-
Sedang Gempar, Amien Rais Kritik Jokowi dan Luhut soal 'Proyek Busuk Whoosh'
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
-
Geger Proyek 'Busuk' Whoosh, Amien Rais Semprot Jokowi dan Luhut: Aneh Sekali
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Amien Rais Usulkan Mahfudin Nigara sebagai Calon Menpora, Apa Alasannya?
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India