Ilustrasi beras [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Gudang beras bernama PT. Indo Beras Unggul di Jalan Rengas Karangsambung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017), digerebek polisi lantaran dipakai untuk pengoplosan beras secara ilegal.
"Dittipideksus (Direktorat Tindak Pidana Khusus) Bareskrim melakukan penindakan. Di situ ditemukan sebuah gudang berisi beras siap edar. Itu beras dioplos dicampur dalam kualitas yang rendah," kata Kepala Biro Penerangan Hubungan Masyarakat Divisi Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (21/7/2017).
Agar beras yang diproduksi secara ilegal terlihat bagus di pasaran, setelah mencampur dengan beras bermutu rendah, kemudian dikemas dalam karung beras yang diberi merek tertentu, seperti Maknyus, Pandan Wangi, dan Ayam Jago.
"Itu mereka juga mengambil beras dari petani, gabah kering dikirim, digiling, beras dalam kualitas tertentu dioplos dan diberi merek (lain) seolah salah satunya beras premium," kata dia.
Rikwanto mengatakan keuntungan dari praktik kejahatan itu besar. Sebab, kata dia, beras dijual Rp13.700 per kilogram sampai Rp20.400 per kilogram.
"Adanya label nggak benar pada kemasan beras," kata Rikwanto
Dari tempat kejadian perkara, polisi menyita barang bukti sebanyak 1.100 ton beras oplosan siap edar.
Selain mengamankan barang bukti beras, polisi juga mengamankan beberapa orang. Saat ini, polisi masih mendalami peran orang-orang yang ditangkap dari i gudang.
"Dittipideksus (Direktorat Tindak Pidana Khusus) Bareskrim melakukan penindakan. Di situ ditemukan sebuah gudang berisi beras siap edar. Itu beras dioplos dicampur dalam kualitas yang rendah," kata Kepala Biro Penerangan Hubungan Masyarakat Divisi Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (21/7/2017).
Agar beras yang diproduksi secara ilegal terlihat bagus di pasaran, setelah mencampur dengan beras bermutu rendah, kemudian dikemas dalam karung beras yang diberi merek tertentu, seperti Maknyus, Pandan Wangi, dan Ayam Jago.
"Itu mereka juga mengambil beras dari petani, gabah kering dikirim, digiling, beras dalam kualitas tertentu dioplos dan diberi merek (lain) seolah salah satunya beras premium," kata dia.
Rikwanto mengatakan keuntungan dari praktik kejahatan itu besar. Sebab, kata dia, beras dijual Rp13.700 per kilogram sampai Rp20.400 per kilogram.
"Adanya label nggak benar pada kemasan beras," kata Rikwanto
Dari tempat kejadian perkara, polisi menyita barang bukti sebanyak 1.100 ton beras oplosan siap edar.
Selain mengamankan barang bukti beras, polisi juga mengamankan beberapa orang. Saat ini, polisi masih mendalami peran orang-orang yang ditangkap dari i gudang.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Prabowo Ancam Sita Aset 'Pengusaha Kaya', Peringatan Bagi Wilmar Group?
-
Marak Dioplos, DPRD DKI Minta Warga Jakarta Tak Perlu Takut Beli Beras, Mengapa?
-
Stok Beras Jakarta Menipis, Gudang Food Station Terancam Kosong?
-
Dampak Beras Oplosan: Omzet Pedagang Pasar Induk Cipinang Anjlok, Wagub Rano Karno akan Turun Tangan
-
Cara Membedakan Beras Asli dan Oplosan, Kata Mentan Tetap Aman Dimakan?
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar