Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) direncanakan bakal mengirim helikopter pengebom air untuk membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Aceh.
"Ada helikopter merupakan bantuan dari BNPB, untuk padamkan api di Kabupaten Aceh Barat," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Yusmadi di Banda Aceh, Ahad.
Pihaknya, lanjut dia, belum bisa memastikan, apakah helikopter tersebut berasal dari daerah terdekat seperti di Provinsi Riau yang diperbantukan atasi kebakaran lahan di Aceh.
Sebab Pemerintah Provinsi Riau telah memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan hingga November 2017, setelah berakhir pada 30 April tahun ini.
Direncanakan, helikopter yang berfungsi melakukan pengeboman air itu, tiba di Aceh Barat pada Senin, (24/70, dan langsung bekerja melakukan penyiraman melalui udara.
"Belum, tibanya besok. Cuma satu helikopter aja. Kalau heli itu di tarik dari Riau, kurang tahu saya," terangnya.
Yusmadi berkata, pihaknya telah memberi informasi ke BNPB bahwa titik api di wilayah Aceh terus bertambah. Tapi pihaknya bersama unsur terkait, telah padamkan.
"Kita sudah padamkan, tapi sebagian timbul lagi. Memang pertama mereka status darurat provinsi, baru bisa didatangkan," ujarnya.
"Tapi tiba-tiba, saya pun tak terus ikuti perkembangan. Pokoknya besok helikopter datang ke Aceh untuk bantu padamkan api," tegas Yusmadi.
Komandan Koramil Johan Pahlawan, Kapten Infanteri Sudarsono pekan ini mengatakan, sekitar 50 hektare lahan gambut di sejumlah kawasan Aceh Barat, Provinsi Aceh, terbakar.
Peristiwa tersebut, lanjutnya, telah mengakibatkan kabut asap terutama di wilayah Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.
Sudarsono juga mengatakan, kebakaran lahan gambut diduga akibat ulah warga yang membuka lahan dengan cara membakar atau tidak ramah terhadap lingkungan.
"Ada empat titik lokasi terjadi pembakaran lahan yang kami temukan dengan luas sekitar 50 hektare. Sedang kita data, dan mencari siapa pemilik lahan yang terbakar," katanya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat