Pemerintah membahas persiapan pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) untuk satu tahun mendatang, mengingat musim kemarau yang cukup panjang akan segera tiba. Kondisi terakhir kebakaran, hot-spot di beberapa provinsi yang rawan kebakaran, serta upaya preventif yang telah dilakukan juga menjadi fokus bahasan rapat koordinasi Karhutla di Jakarta, Kamis (18/5/2017).
“Kita harus optimalkan pemantauan terhadap instrumen pencegahan karhutla ini. Mulai dari standar, Standard Operating Procedure (SOP), hingga mekanisme dari pembukaan lahan tanpa bakar, penataan lahan gambut, sistem peringatan dini, serta pemadaman dini (crisis center),” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat memimpin rakor.
Hadir dalam rapat ini yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto, pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), serta pejabat K/L terkait lainnya.
Rapat juga kembali mengulas prinsip-prinsip pencegahan karhutla serta penyiapan anggaran pencegahan kebakaran. “Kita juga harus menempatkan bagaimana sistem peringatan dini didesain dan juga harus dipikirkan pengadaannya,” kata Menko Darmin.
BMKG menyampaikan jumlah hot spot tahun 2016 sangat menurun dibandingkan tahun 2015. Selain itu, juga dilaporkan prakiraan puncak musim Kemarau Tahun 2017 umumnya diprediksi pada bulan Juli, Agustus, dan September.
Menko Perekonomian menjelaskan bahwa untuk pencegahan karhutla ada dalam wewenangnya, sementara penanggulangan adalah ranah Kemenko Polhukam. Kedua Kementerian Koordinator ini akan terus memaksimalkan sinergi untuk menekan volume kebakaran.
Menanggapi hal tersebut, Menko Polhukam Wiranto turut menyampaikan keseriusannya dalam persoalan yang menjadi sorotan dunia ini. Menurutnya, perlu benar-benar dipahami sebab terjadinya karhutla untuk mengoptimalkan upaya pencegahan.
“Saya senang ada kesinambungan antarMenko. Jika Menko Perekonomian akan memastikan pencegahan karhutla berjalan prima, maka kami akan fokus menanggulangi yang sudah terbakar. Semoga volume kebakaran terus berkurang,” tegasnya.
Baca Juga: Sudah Darurat, Riau Dirikan Posko Siaga Kebakaran Hutan 2017
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
Terkini
-
Melantai di Bursa, Saham SUPA Meroket 93% dalam Tiga Hari Perdagangan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Kejar Target 300 Ribu Pengunjung, Begini Strategi Sarinah Dongkrak Pendapatan di Akhir Tahun
-
Harga Emas di Pegadaian Meroket! Efek Menjelang Tahun Baru?
-
Bank Permata Salurkan Pembiayaan Hijau Rp556 Miliar Sepanjang 2024
-
Bank Indonesia Bongkar Penyaluran Kredit Makin Seret, Apa Alasannya?
-
OJK Rilis Daftar 'Whitelist' Platform Kripto Berizin untuk Keamanan Transaksi
-
Terkendala Longsor, 2.370 Pelanggan PLN di Sumut Belum Bisa Kembali Nikmati Listrik
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu