Suara.com - Kisah kematian Elfa Lestari (16), siswi pintar SMAN 1 Bangkinang, Riau, mengundang keprihatinan masyarakat. Elfa, kata kakak sepupunya, Yeni Widiyah Nasution, selama ini sering di-bullying oleh teman-teman di sekolah dan hal itu sangat mengganggu Elfa.
Hari Minggu (30/7/2017), Elfa Lestari (16) hanyut di Sungai Kampar, Desa Kumantan. Jenazah Elfa baru ditemukan warga di Desa Batu Belah atau sekitar satu kilometer dari tempat dia tenggelam, keesokan harinya, Senin (31/7/2017), siang.
IG ilham.dp yang geregetan dengan kejadian tersebut berharap para pelaku mendapatkan balasan yang setimpal.
"Allah akan berikan balasan dengan saadil2nya untuk pihak keluarga dan pihak yang menghina."
IG wahyu_rahmAna menginformasikan kabar dari akun @berbagisemangatcom bahwa informasi mengenai penyebab kematian Elfa kurang lengkap dan simpang siur.
"Meninggalnya adik itu kerana apa?? Meloncat sendiri atau diolok temennya (dibunuh)??? Yakher wasalam @yeniwidiyahnasution," tulis Wahyu.
IG putriana15 menyampaikan duka yang mendalam atas kematian Elfa. Dia berharap kasus ini menjadi pelajaran.
"Innalillahi wainnalillahi rojiuun.. Kk dukung usut sampai tuntas termasuk anak2 krg ajar yg menjadi pelaku pembullyan!!!!."
IG jesratna juga menyatakan turut berduka cita. Dia berharap keluarga yang ditinggalkan tabah dan berharap kasus segera terungkap
"Semoga semua keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan & almarhumah diberi tempat terbaik di sisi-Nya. Dan semoga kasusnya bisa diusut tuntas & gak terjadi kpd siapapun lagi. Aamiin," tulisnya.
Penjelasan kakak sepupu
Yeni Widiyah Nasution memberikan penjelasan mengenai latar belakang Elfa lewat Instagram, baru-baru ini.
Di IG, Yeni mengunggah foto keluarga Elfa, ada ayah, ibu, dan saudara. Sosok Elfa dilingakari Yeni dengan warna kuning.
"Dia bersekolah di SMAN 1 Bangkinang, Riau. Dia telah meninggal 31 juli 2017 tenggelam di Sungai Kampar," tulis Yeni.
Yeni mulai menceritakan latar belakang pendidikan adik sepupunya. Elfa merupakan anak cerdas.
Yeni mengatakan adik sepupunya merupakan anak pintar sejak SD. Itu dibuktikan dia berhasil masuk ke SMA paling favorit di Bangkinang.
Yeni kemudian mengungkapkan keadaan psikologis adik sepupunya setelah masuk SMA. Belakangan ini mentalnya semakin tertekan karena dia di-bully oleh teman-teman sekelas.
"Tapi apalah daya takdir berkata lain, selama beberapa minggu masuk sekolah dia menjadi bahan olok-olokan oleh teman-teman sekelasnya, salah satu kata-kata ejekan yang kami dengar dari sumber yang paling menyakitkan adalah, 'Jangan mau berteman sama Elfa karena ayah Elfa gila keluarga ndak beres ayahnya kerja angkut barang di pasar," tulis Yeni.
Akibatnya, kata Yeni, sebagian anak terpengaruh dan ikut-ikutan menghindari Elfa di sekolah.
"Memang betul ayah adik saya ini (read:paman) ada gangguan jiwa tapi kami pihak keluarga selalu rutin membawa ke rumah sakit untuk kontrol satu kali sebulan dan beliau juga minum obat tiap hari jadi tidak pernah kambuh (lagi)," tulis Yeni.
Yeni berharap setelah kejadian yang menimpa Elfa, di masa mendatang tak ada anak sekolah bernasib sama. Dia juga berharap pelaku yang merisak Elfa segera sadar dan tak mengulangi perbuatan.
Yeni minta publik jangan percaya dengan informasi yang menyebutkan adiknya tenggelam karena sakit ayan kumat atau karena masalah asmara.
Luruskan simpang siur
"Adikku tenang di sana ya, kami keluarga sudah mengusut kasus ini dan sedang berjalan, semoga pem-bully sadar dan tidak ada korban selanjutnya," tulis Yeni.
Yeni membantah informasi yang beredar yang menyebutkan adik sepupunya meninggal karena faktor penyakit kambuh atau informasi lain yang menyebut dia mengakhiri hidup putus cinta.
"Kami mohon untuk semua yang mendengar berita aneh-aneh tentang kematian adik saya yang mengatakan karena penyakit ayan atau terlalu sering kesurupan dan karena putus cinta itu semua hoax!" tulis Yeni.
Yeni menegaskan adik saya tidak mengidap penyakit apapun.
"Dia meninggal mengalami tekanan batin karena jadi bahan olok-olokan," kata Yeni.
"Saya pikir ini hanya terjadi di TV-TV atau di berita yang saya tonton, ternyata terjadi kepada keluarga saya, Semoga tidak ada korban selanjutnya. Insya Allah surga untukmu, dik. Amin," tulis Yeni.
Yeni mengakhiri tulisannya dengan tanda: "#sedihnyajadiorangmiskin #orangmiskinselaludihina #bullying #stopbullying."
Berita Terkait
-
Mensos Gus Ipul: Sekolah Rakyat Harus Bebas dari Bullying dan Kekerasan!
-
Cinta Ditolak, Bocah SD Pukuli Adik Cewek Incarannya hingga Gegar Otak
-
124 Siswa Trauma Akibat Kematian Zara Qairina, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Luka Parah Zara Qairina Bikin Merinding, Dokter: Kalaupun Hidup, Kondisinya seperti Mayat
-
Kematian Janggal Zara Qairina: Wajah Mulus Tanpa Goresan, Keluarga Duga Didorong dari Lantai 3
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Kena Getahnya, Megawati Masih Jadi Saksi Usai Asetnya Disita Kejagung di Kasus TPPU Bos Sritex
-
Pamulang Diguncang Ledakan, Puslabfor Polri Turun Tangan, 7 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit!
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali
-
LPDP Panen Kritik: Persyaratan Berbelit, Data Penerima Tidak Transparan?
-
KPK Dalami Pesan WhatsApp Soal Persekongkolan Tersangka Kasus JTTS
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?