Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Puyono dilaporkan ke polisi oleh organisasi sayap partai PDI Perjuangan. Arief dilaporkan karena menyebut PDI Perjuangan membohongi rakyat seperti Partai Komunis Indonesia (PKI).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan partainya tidak turut bertanggungjawab dengan yang diungkapkan Arief.
"Ya itu kan bukan urusan kita ya," kata Fadli di DPR, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Arief sudah ditegur terkait pernyataannya itu. Dia juga akan disidangetikan oleh Mahkamah Partai Gerindra. Fadli belum bisa memastikan sanksi yang akan didapatkan Arief karena hal itu masih berproses.
"Meskipun dia sudah minta maaf," kata dia.
Kemarin, Selasa (1/8/2017) Sekretaris Jenderal Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Wanto Sugito dan Ketua Bidang Hukum & HAM Fajri Safii, melaporkan Arief ke Polda Metro Jaya.
“Kami Repdem seluruh Indonesia melaporkan ke Polda Metro Jaya dan polda seluruh Indonesia, diterima dengan baik, tinggal menunggu tindak lanjut saja. Laporan didasarkan karena diduga menghina kelompok dan golongan kader kader PDI Perjuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156 KUHP dan Pasal 45A UU ITE,” ujar Wanto di Kantor Polda Metro Jaya, kemarin.
Arief Poyuono akhirnya meminta maaf kepada PDI Perjuangan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri dan seluruh kader PDI Perjuangan atas pernyataannya itu.
“Ya saya secara pribadi meminta maaf, daripada ribut sesama anak bangsa yang tidak ada artinya. Saya meminta maaf kepada Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader partainya,” kata Arief kepada Suara.com via telepon, Selasa (1/8/2017) malam.
Arief mengklaim, ia sebenarnya tidak bermaksud menuduh PDIP sama seperti PKI. Ia meyakini, partai berlambang Kepala Banteng tersebut Pancasilais.
Ia menjelaskan, pernyataannya itu sebenarnya merupakan respons atas keluhan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada media.
Baca Juga: Gerindra Akan Tegur Arief Puyuono karena Samakan PDIP dengan PKI
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf