Suara.com - Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto menjelaskan proses deportasi 148 penjahat siber asal Cina akan dibagi menjadi dua kelompok. Menurutnya, pemulangan ratusan WNA akan menggunakan pesawat China Eastern MU7021 dan China Southern CZ8683.
"Itu untuk kita kelompokkan di dalam kelompok pesawat, kan ada dua pesawat yang informasi kami terima bahwa mereka dikirim menggunakan dua penerbangan, penerbangan pertama dan penerbangan kedua," kata Didik di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (3/8/2017).
Kepolisian juga akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM dan Kepolisian Cina untuk mendeportasi para pelaku.
"Proses deportasi dan itu domainnya teman-teman dari imigrasi, kami dari kepolisian melakukan pengawalan sampai bandara dan saat ini sedang dilakukan proses deportasi oleh pihak imigrasi koordinasi dengan pihak-pihak terkait," kata dia.
Adapun jadwal kepulangan para WNA yang menumpang pesawat Eastern MU7021 dilakukan pada pukul 12.00 WIB. Sedangkan para WNA yang ditampung di China Southern CZ8683 akan diterbangkan pada pukul 14.00 WIB.
Ratusan WNA tersebut yang dibawa menggunakan empat bus tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten sekita pukul 11.00 WIB. Mereka dikawal ketat oleh anggota polisi bersenjata laras panjang.
Sebanyak 148 warga Cina itu ditangkap saat tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya melakukan penggerebekan di Jakarta, Surabaya dan Bali, Sabtu (29/7/2017).
Sindikat penipuan internasional ini menyasar para pejabat negara yang ada di Cina. Modus mereka yakni mencari pejabat yang memiliki sejumlah kasus dan mengancam dengan berpura-pura sebagai aparat penegak hukum.
Selama melakukan aksi kejahatan siber di Indonesia, mereka sudah meraup keuntungan sekitar Rp6 Triliun.
Baca Juga: Hari Ini, Polri Serahkan 148 Penjahat Siber ke Kepolisian Cina
Tag
Berita Terkait
-
Hari Ini, Polri Serahkan 148 Penjahat Siber ke Kepolisian Cina
-
Polisi Bebaskan 5 WNI di Kasus Kejahatan Siber Cina
-
Polisi Cari Pemegang Paspor Anggota Sindikat Kejahatan Siber Cina
-
Alasan Sindikat Kejahatan Siber Cina Pilih Bermarkas Indonesia
-
Pelaku Kejahatan Siber Asal Cina Digoda Gaji Rp40 Juta per Bulan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi