Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Ahmad Muzani ditemui di rumah kediaman Ketum Partai Gerindra Prabowo, Jakarta, Jumat (23/9/2016). [Suara.com/Dian Rosmala]
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani sudah mencermati video berisi pidato Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat DPR Victor Bungtilu Laiskodat yang menuding Partai Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS sebagai partai yang mendukung sistem khilafah dan intoleran. Ahmad Muzani menyesalkan ucapan tersebut terlontar dari seorang Victor.
"Kami sangat menyesalkan pandangan, pikiran, ucapan dan pendapat Victor Laiskodat. Karena hal tersebut tidak mencerminkan sama sekali perjuangan kami, baik sebagai partai maupun fraksi di DPR," kata Muzani saat dikonfirmasi, Jumat (4/8/2017).
Menurut dia ucapan tersebut provokatif sekali, apalagi disampaikan dalam forum deklarasi calon bupati Kupang di Nusa Tenggara Timur.
"Sehingga sepertinya tidak etis karena mengkaitkan partai Gerindra. seharusnya dia hanya menjelaskan tentang apa dan bagaimana keunggulan dari calon yang diajukannya sebagai kepala daerah," ujar Muzani.
Muzani mengatakan pernyataan Victor menyakitkan bagi kader partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.
"Karena semua upaya kami, Gerindra dimaksudkan untuk tegaknya negara demokrasi dan hukum diatas segala-galanya termasuk kami terus menjaga kerukunan persatuan dan kesatuan bangsa," kata Muzani.
Video berisi pidato Victor pada 1 Agustus 2017 kini viral di media sosial.
"Kami meminta Victor Laiskodat mencabut semua ucapannya dalam forum tersebut dan meminta maaf kepada keluarga besar Partai Gerindra, karena kami merasa perjuangan kami dilecehkan," kata Muzani.
Ucapan Victor yang kontroversial tersebut juga dibahas oleh tiga partai lain yang disebut.
Berikut ini potongan ucapan VIctor yang dinilai menyakitkan itu.
Kelompok-kelompok ekstremis ini mau bikin satu negara lagi, tak mau di negara NKRI. Domo ganti dengan nama khilafah. Ada sebagian kelompok ini mau bikin negara khilafah. Dan celakanya partai-partai pendukung ada di NTT. Yang dukung khilafah ini ada di NTT itu nomor satu Partai Gerindra, nomor dua itu namanya Demokrat, partai nomor tiga itu PKS, nomor empat itu PAN. situasi nasional ini partai mendukung para kaum intoleran
Catat bae-bae, calon bupati, calon gubernur, calon DPR dari partai tersebut, pilih supaya ganti negara khilafah. Mengerti negara khilafah? Semua wajib solat. Mengerti? Negara khilafah tak boleh ada perbedaan, semua harus solat. Saya tidak provokasi.
"Kami sangat menyesalkan pandangan, pikiran, ucapan dan pendapat Victor Laiskodat. Karena hal tersebut tidak mencerminkan sama sekali perjuangan kami, baik sebagai partai maupun fraksi di DPR," kata Muzani saat dikonfirmasi, Jumat (4/8/2017).
Menurut dia ucapan tersebut provokatif sekali, apalagi disampaikan dalam forum deklarasi calon bupati Kupang di Nusa Tenggara Timur.
"Sehingga sepertinya tidak etis karena mengkaitkan partai Gerindra. seharusnya dia hanya menjelaskan tentang apa dan bagaimana keunggulan dari calon yang diajukannya sebagai kepala daerah," ujar Muzani.
Muzani mengatakan pernyataan Victor menyakitkan bagi kader partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.
"Karena semua upaya kami, Gerindra dimaksudkan untuk tegaknya negara demokrasi dan hukum diatas segala-galanya termasuk kami terus menjaga kerukunan persatuan dan kesatuan bangsa," kata Muzani.
Video berisi pidato Victor pada 1 Agustus 2017 kini viral di media sosial.
"Kami meminta Victor Laiskodat mencabut semua ucapannya dalam forum tersebut dan meminta maaf kepada keluarga besar Partai Gerindra, karena kami merasa perjuangan kami dilecehkan," kata Muzani.
Ucapan Victor yang kontroversial tersebut juga dibahas oleh tiga partai lain yang disebut.
Berikut ini potongan ucapan VIctor yang dinilai menyakitkan itu.
Kelompok-kelompok ekstremis ini mau bikin satu negara lagi, tak mau di negara NKRI. Domo ganti dengan nama khilafah. Ada sebagian kelompok ini mau bikin negara khilafah. Dan celakanya partai-partai pendukung ada di NTT. Yang dukung khilafah ini ada di NTT itu nomor satu Partai Gerindra, nomor dua itu namanya Demokrat, partai nomor tiga itu PKS, nomor empat itu PAN. situasi nasional ini partai mendukung para kaum intoleran
Catat bae-bae, calon bupati, calon gubernur, calon DPR dari partai tersebut, pilih supaya ganti negara khilafah. Mengerti negara khilafah? Semua wajib solat. Mengerti? Negara khilafah tak boleh ada perbedaan, semua harus solat. Saya tidak provokasi.
Komentar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Jerat Impor Tembakau: Saat Petani Lokal Merugi dan Rokok Murah Mengancam Remaja
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling