Suara.com - Partai Komunis Tiongkok (PKT) memecat dua anggota tingginya karena tepergok mendatangi dukun untuk belajar ilmu sihir, feng shui, dan mendapatkan mantera.
Kedua pejabat partai tersebut, seperti dilansir Daily Caller, Sabtu (5/8/2017), mengakui mendatangi dukun agar bisa naik jabatan.
Tak hanya itu, komisi disiplin PKT juga mendapatkan fakta kedua pejabat tersebut berbohong mengikuti agenda kunjungan kerja ke luar kota demi mengikuti kursus Feng Shui.
Tang Yuanshong, satu dari dua pejabat PKT yang dipecat itu mengakui sudah kali kelima mendatangi dukun klenik.
Yuanshong menuturkan, ia rutin mengunjungi dukun sejak 2008 dengan dalih melakukan ‘kunjungan investigatif’.
PKT semakin murka ketika Yuanshong mengungkapkan biaya yang harus dikeluarkan setiap mengunjungi dukun, yakni 54 ribu Yuan setiap sesi.
Pasalnya, uang ribuan Yuan itu adalah milik negara yang diberikan kepada Yuanshong karena ingin melakukan kunjungan kerja ke kalangan rakyat.
Sementara satu lagi pejabat PKT yang dipecat mengatakan, mengunjungi dukun untuk meminta azimat agar dirinya terlepas dari ‘kutukan’.
Menurut sosok yang tak mau namanya dipublikasikan itu, dirinya mendapat ‘kutukan’ sehingga posisinya di PKT maupun jawatan publik tiongkok tak kunjung meningkat.
Baca Juga: Masjid di Minnesota Dibom saat Jemaah Salat Subuh
Sama seperti Yuanshong, mantan kader PKT itu juga mengakui harus membayar 100 ribu Yuan untuk setiap sesi pembuangan kutukan.
Setelah dikeluarkan oleh PKT, kedua pejabat tersebut kekinian harus menghadapi aparat penegak hukum atas tuduhan tindak pidana korupsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu