Suara.com - Ahmad (60) merupakan penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum Kedondong Jalan Buni Asih Kongsi RT 2, RW3, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Ahmad menceritakan kisahnya sebagai penggali kubur Almarhum Muhammad Al Zahra Alias Zoya (30).
Makam Zoya, siang tadi, usai di bongkar oleh tim kedokteran forensik mabes polri. Autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Zoya tersebut.
"Itu tadi, saya yang menggali makam mas. Juga angkat almarhum. Itu dimasukan ke plastik (jenazah), baru di balut kain kafan," kata Ahmad di lokasi, Rabu (9/8/2017).
Ahmad mengaku tidak melihat kondisi jenazah saat dibuka. Namun Ahmad merasakan saat mengangkat jenazah keluar.
"Itu saya angkat bagian kaki sudah terasa lembek. Ya, mungkin karena dibalut plastik kena air. Karena wajar juga sudah di kubur seminggu," ujar Ahmad.
Selama Autopsi berlangsung, Ahmad tidak melihat apa yang dilakukan tim dokter. Namun setelah kembali dimasukan kembali ke liang lahat, kain kafan maupun plastik pembungkus sudah digantikan.
"Nggak lihat tubuhnya. Tapi autopsi sama tim dokter pas jenazah di atas. Kain kafan (jenazah) diganti baru, plastik (kantong mayat) juga diganti baru. Itu masih banyak darah (bagian tubuh) keluar jadi diganti," kata Ahmad.
Selain itu, Ahmad juga yang mengubur Zoya, Rabu (2/8/2017) lalu, Selama proses penguburan tidak ada kendala. Namun Ahmad merasa ada keanehan saat menggali pertama kali.
Baca Juga: Alasan Polisi Gagal Selamatkan Zoya yang Tewas Dibakar
"Ini sebenarnya, tanah ada mayat yang sudah 5 tahun lalu. Alhamdulillah nggak ada sama sekali kendala apa -apa. Saya gali kubur kosong saja mulus nggak ada apa - apa," ujar Ahmad.
Ahmad menjelaskan Zoya dimakamkan di atas tanah yang ada makam orang meninggal. Seharusnya Jenazah yang sebelumnya dikubur meninggalkan tulang belulang.
"Makam almarhum tanahnya saya gali kedalaman 1,5 meter. Kalau biasa saya gali itu aturan ada (tulang). Tapi saya gali ini nggak ada itu saja yang saya rasa anehnya," ujar Ahmad.
Zoya, merupakan korban pengeroyokan hingga Zoya dibakar lantaran dituduh mencuri Amplifier musala di Al - Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Pada Selasa (1/8/2017).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'