Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam bentrokan berdarah antara kelompok Neo-Nazi supremasi kulit putih yang tergabung dalam “Unite for Right” dan kaum anti-rasis di Charlottesville, Virgnia, Sabtu (12/8) waktu setempat.
Dalam bentrokan tersebut, tiga orang tewas dan 20 lainnya terluka. Satu orang yang tewas setelah sebuah mobil milik massa Neo-Nazi ditabrakkan ke kerumunan demonstran anti-rasis.
Sementara dua korban tewas lainnya adalah polisi ketika helikopter yang ditumpangi mereka untuk memantau insiden itu jatuh.
Namun, kecaman Trump tersebut justru menuai kutukan dari warga AS. Pasalnya, dalam pidato tersebut, Trump menolak mengatakan kelompok Neo-Nazi merupakan penyebab bentrokan berdarah.
“Saya memantau peristiwa mengerikan di Charolttesville. Saya mengutuk pernyataan mengerikan mengenai kebencian, fanatisme, dan kekerasan dari dua sisi,” tukas Trump dalam konferensi pers di Trump National Golf Resort di Bedminster, New Jersey, seperti diberitakan Politico, Minggu (13/8).
Melalui pernyataan tersebut, Trump dinilai turut menyalahkan warga sipil yang menggelar pawai tandingan terhadap kelompok rasis.
Bahkan, Partai Republik—partai Trump—juga turut mengecam pidato sang presiden. Sebagai tandingan, politikus Partai Republik seperti Tim Scott, Marco Rubio, Cory Gardner, Orrin Hatch, dan Paul Ryan menggelar konferensi dan mengutuk kaum rasis dalam bentrokan tersebut.
“Paduka presiden menyebut aksi itu sebagai teroris domestik. Ya, perlu ditegaskan, teroris domestik itu adalah kaum supremasi kulit putih,” tulis Gardner melalui Twitter.
Baca Juga: Curi Ayunan Buat Beli Ponsel, Pemuda Dipolisikan Orangtuanya
Untuk diketahui, kelompok rasis supremasi kulit putih bernama ”Unite for Right” menggelar pawai obor untuk memprotes keputusan pemerintah setempat yang akan memindahkan patung Jenderal Robert e Lee dari taman kota.
Bagi kaum rasis, Jenderal Lee yang merupakan tokoh kelompok Konfederasi dalam perang sipil AS adalah simbol supremasi kulit putih atas kulit berwarna. Jenderal Lee adalah tokoh kontroversial yang sempat memproklamasikan pemisahan Viriginia dari AS.
Berita Terkait
-
Semenanjung Korea Memanas, Trump-Macron Sepakat Kerja Sama
-
3 Warga tewas saat Bentrok Pawai Rasis Supremasi Kulit Putih AS
-
Donald Trump Ungkap Kesabaran Menghadapi Korea Utara Sudah Habis
-
Lawan Trump, Puluhan Ribu Rakyat Korut Turun ke Jalan
-
Kim Jong-un Agustus Ini Siap Tembakkan Rudal ke "Tanah" AS
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!