Calon paskibraka di Istana Negara, Evan William dari SMAN 8 Jakarta dan Ratu Sarah Nadia Lubis dari SMA Al Azhar Pusat 1 [suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Baca 10 detik
Dua calon pasukan pengibar bendera pusaka asal Jakarta lolos serangkaian seleksi tingkat nasional dan mereka akan bertugas di Istana Negara pada peringatan HUT RI 17 Agustus 2017. Putra putri terbaik itu yakni Evan William dari SMAN 8 Jakarta dan Ratu Sarah Nadia Lubis dari SMA Al Azhar Pusat 1, Jakarta.
"Mereka mewakili Jakarta menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka nasional," ujar Djarot usai mengukuhkan paskibraka Provinsi Jakarta tahun 2017 di Balai Kota Jakarta, Selasa (15/8/2017).
"Saya bangga dengan semangat adik-adik ini. Yang digembleng luar biasa dengan tahap seleksi secara berturut ya," kata Djarot.
Instruktur dan pelatih paskibraka Provinsi Jakarta Gilang Ramadiansyah menambahkan Evan dan Ratu telah melewati serangkaian seleksi ketat sebelum dinyatakan lolos masuk ke tingkat nasional.
"Dari dewan juri ada seleksinya, dan seleksi nggak hanya sehari, tapi tiga hari sudah ditemukan yang terbaik harus digodok lagi," ujar Gilang.
Salah satu rangkaian seleksi yaitu para pembina dan dewan juri melacak latar belakang mereka, mulai dari perilaku di sekolah hingga prestasi.
"Kita lihat background-nya juga. Kita lihat apakah ini anak nakal nggak di sekolah. Belajarnya juga di lihat. Karena nggak sembarangan. Apalagi mewakili DKI Jakarta nggak sembarangan kita memilihnya," kata Gilang.
Sementara itu, untuk tingkat Provinsi Jakarta, sebanyak 68 paskibraka telah dipilih untuk bertugas menjadi pengibar bendera merah putih di Lapangan parkir IRTI Monas, Jakarta Pusat, pada 17 Agustus.
"Mereka mewakili Jakarta menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka nasional," ujar Djarot usai mengukuhkan paskibraka Provinsi Jakarta tahun 2017 di Balai Kota Jakarta, Selasa (15/8/2017).
"Saya bangga dengan semangat adik-adik ini. Yang digembleng luar biasa dengan tahap seleksi secara berturut ya," kata Djarot.
Instruktur dan pelatih paskibraka Provinsi Jakarta Gilang Ramadiansyah menambahkan Evan dan Ratu telah melewati serangkaian seleksi ketat sebelum dinyatakan lolos masuk ke tingkat nasional.
"Dari dewan juri ada seleksinya, dan seleksi nggak hanya sehari, tapi tiga hari sudah ditemukan yang terbaik harus digodok lagi," ujar Gilang.
Salah satu rangkaian seleksi yaitu para pembina dan dewan juri melacak latar belakang mereka, mulai dari perilaku di sekolah hingga prestasi.
"Kita lihat background-nya juga. Kita lihat apakah ini anak nakal nggak di sekolah. Belajarnya juga di lihat. Karena nggak sembarangan. Apalagi mewakili DKI Jakarta nggak sembarangan kita memilihnya," kata Gilang.
Sementara itu, untuk tingkat Provinsi Jakarta, sebanyak 68 paskibraka telah dipilih untuk bertugas menjadi pengibar bendera merah putih di Lapangan parkir IRTI Monas, Jakarta Pusat, pada 17 Agustus.
Menurut informasi umum dari Wikipedia, selama waktu seleksi sampai 16 Agustus, seorang anggota calon paskibraka dinamakan calon paskibraka. Pada waktu penugasan 17 Agustus, anggota dinamakan paskibraka, dan setelah 17 Agustus dinamakan purna paskibraka.
Tingkatan paskibraka ada tiga yaitu: paskibraka nasional - bertugas di Istana Negara, paskibraka provinsi - bertugas di pusat pemerintahan gubernur provinsi, dan paskibraka kota - bertugas di pusat pemerintahan wali kota atau kabupaten.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Pengorbanan Paskibraka Alika: Tak Bisa Dampingi Ayah, Kini Persembahkan Prestasi di Makam
-
CEK FAKTA: Benarkah 7 Anggota Paskibra Meninggal Dunia Gegara Kelelahan?
-
Jadi Inspirasi, Shandy Purnamasari Tunjuk 2 Anggota Paskibraka Jadi Brand Ambassador
-
Apresiasi BRI untuk Paskibraka, Komitmen Jangka Panjang Dukung Generasi Muda
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Program Sertipikat Tanah Gratis BPN di HUT RI ke-80?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO