Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengapresiasi pencapaian tertinggi dua pemanah Indonesia yang merebut medali emas pada SEA Games 2017 di National Sports Complex, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (16/8/2017).
Emas tersebut disumbangkan Sri Ranti dan Prima Wisnu Wardhana yang turun di nomor compound individu putri dan putra.
Menpora berharap apa yang diraih Sri Ranti dan Prima Wisnu bisa menjadi motivasi bagi atlet Indonesia lainnya yang ikut serta di pesta olahraga se-Asia Tenggara ke-29 ini.
"Alhamdulillah...Indonesia Raya telah berkumandang di arena SEA Games 2017 disaat kita tengah menyambut peringatan hari Kemerdekaan ke-72. Semoga prestasi ini menjadi motivasi atlet lain untuk meraih kemenangan," kata Menpora, dikutip dari Antara.
Pria kelahiran Bangkalan Madura ini menilai perjuangan Sri Ranti dan Prima Wisnu untuk meraih medali emas luar biasa dan membutuhkan kerja keras.
Apalagi keduanya menjadi tumpuan pada perebutan medali emas di hari pertama cabang panahan bagi kontingen Indonesia.
"Saya salut pada kemampuan para atlet untuk terus menjaga konsentrasi dalam pertandingan, misalnya Prima Wisnu di awal-awal sempat ketinggalan tiga poin, namun akhirnya dia bisa membalik keadaan dan meraih kemenangan," kata Menpora.
Lebih jauh Menpora menyebut, pertandingan awal ini telah menginspirasi kita semua tentang perjuangan atlet yang bangkit menjadi pemenang dan meraih kemenangan dengan menjadi juara setelah melewati masa-masa latihan yang berat dan tantangan yang sulit.
"Olahraga telah mengajarkan kita hikmah tentang bagaimana menjadi manusia yang tangguh tak gampang menyerah dan membuat segala kemustahilan menjadi mungkin diatasi," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.
Baca Juga: Berpeluang Jadi Juara Dunia, Dovi Malah Masih Ragu, Ini Alasannya
Cabang olahraga panahan merupakan salah satu unggulan Indonesia untuk menjadi lumbung emas. Selain dari nomor compound, andalan tim Merah Putih di nomor recurve. Beberapa nama menjadi unggulan seperti Ika Yuliana.
Berita Terkait
-
Menolak Lupa, Momen Malaysia Balik Bendera Indonesia di Buku Saku SEA Games 2017
-
Kejurnas Panahan Junior 2025: Kontingen Jawa Tengah Sukses Pertahankan Gelar
-
876 Atlet Siap Unjuk Gigi, Kudus Tuan Rumah Kejurnas Panahan Junior 2025
-
Upaya Cetak Atlet Panahan Masa Depan, Perpani Kolaborasi Gelar Turnamen Usia Dini di Kudus
-
Seleknas Panahan Tahap 2 Digelar di Kudus: Menjaring Pepanah Terbaik Indonesia
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis