Suara.com - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar sangat menyesalkan adanya aksi anarkis yang dilakukan ribuan karyawan PT Freeport Indonesia beserta perusahaan subkontraktornya, di Timika mulai Sabtu siang hingga malam.
"Ini bukan unjuk rasa lagi, tapi perbuatan kriminal. Kita sangat menyayangkan dan tentu kita akan lakukan investigasi atas peristiwa ini," kata Boy Rafli.
Kapolda menegaskan bahwa tindakan perusakan dan pembakaran kendaraan dan fasilitas perkantoran baik milik PT Freeport maupun PT Petrosea merupakan pelanggaran hukum berat dan sudah layak dilakukan langkah-langkah penegakkan hukum.
"Langkah prioritas yang dilakukan saat ini yaitu menghalau mereka mulai dari Mil 28 lalu mereka bergerak ke Mil 26 dan selanjutnya masuk dalam Kota Timika. Penggerak-penggeraknya kita sudah dapat informasi. Kita sudah punya rekaman, tinggal tunggu saat yang tepat," kata Boy Rafli.
Kapolda mengatakan aksi anarkis yang dilakukan oleh karyawan mogok tanpa ada pemberitahuan sebelumnya kepada aparat.
Lebih disayangkan lagi, aksi tersebut melibatkan anak-anak di bawah umur dan para wanita dan berlangsung hingga tengah malam.
"Tujuan mereka mungkin untuk minta dimediasi, tapi caranya keliru. Cara-cara yang demikian tentu tidak dibenarkan menurut hukum. Saya ingatkan kepada mereka untuk tidak mengulangi lagi. Mereka akan berhadapan dengan aparatur negara. Polri dibantu TNI akan terus meminta pertanggungjawaban mereka," kata mantan Kediv Humas Mabes Polri itu.
Aksi penyerangan ribuan karyawan berlangsung mulai Sabtu siang sekitar pukul 14.20 WIT ke pos keamanan Check Point 28.
Massa kemudian membakar kendaraan Toyota LWB PT Freeport di sekitar pos tersebut.
Massa terus bergerak ke ruas jalan poros yang menghubungkan Pelabuhan Amamapare-Timika-Tembagapura dan membakar mobil trailer kontainer, mobil tanki air dan peralatan eksavator.
Massa karyawan mogok sempat mendirikan tenda tepat di pertigaan ruas jalan utama Freeport Pelabuhan Amamapare-Timika-Tembagapura, namun dibubarkan secara paksa oleh aparat sekitar pukul 20.00 WIT.
Massa yang kocar-kacir menyelamatkan diri akhirnya menuju Terminal Bus Gorong-gorong dan membakar fasilitas perkantoran di lokasi itu.
Sebagian massa dengan sepeda motor bergerak ke Jalan Cenderawasih lalu merusak fasilitas perkantoran PT Petrosea. Dua unit bus, dan sekitar 17 kendaraan milik PT Petrosea serta mess karyawan menjadi sasaran amukan massa karyawan mogok. (Antara)
Berita Terkait
-
Jadi Penyumbang Produksi Terbesar, Kapan Tambang Bawah Tanah Freeport Bisa Operasi Kembali
-
Freeport Pede Setoran ke Negara 2025 Rp 70 Triliun di Tengah Produksi Turun, Kok Bisa?
-
Hanya Produksi 2 Tambang, Produksi Emas Freeport di 2025 Meleset 50 Persen dari Target
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
7 Fakta Kunci Pemeriksaan Gus Yaqut di KPK, Dicecar 9 Jam soal Kuota Haji
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, DPR Beri Catatan: Harus Dipastikan Agar Tak Jadi Malapetaka