Suara.com - Dinyatakan hilang tak tahu di mana rimbanya sejak 30 tahun silam, koleksi surat pribadi Matematikawan legendaris Alan Turing ditemukan di sebuah gudang tua universitasnya dulu.
Koleksi surat ilmuwan yang sukses memecahkan kode Enigma Nazi sehingga memperpendek masa Perang Dunia II itu, ditemukan secara tak sengaja di gudang Universitas Manchester, tempatnya dulu bekerja.
Sebanyak 148 lembar surat Alan yang pernah disingkirkan pemerintah Inggris pasca-PD II karena berorientasi homoseksual tersebut terbungkus map kertas di belakang lemari arsip lama universitas tersebut.
Banyak surat itu berisi balasan Alan terhadap surat dari dinas intelijen Kerajaan Inggris. Sementara satu surat berisi pernyataan Alan yang kontroversial dan baru kekinian terungkap: sang genius sangat membenci Amerika Serikat.
"Ketika kali pertama menemukan tumpukan surat itu, aku sempat tak percaya. Tapi, setelah diperiksa, kami yakin itu tulisan Alan,” kata insinyur komputer Jim Milies dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Manchester, seperti diberitakan Science Alert, Senin (28/8/2017).
MIlies mengatakan, ia bersama rekan-rekannya kerap berada di ruangan arsip tersebut untuk melakukan penelitian pustaka.
Namun, mereka selama ini tak menyangka terdapat surat-surat Matematikawan yang dianggap genius tak disadari terpampang di depan mata.
“Surat-surat itu ternyata dibuat Alan sejak tahun 1949 hingga kematiannya, yakni bulan Juni 1954. Tapi, tak ada yang membicarakan bagaimana dia secara ajaib bisa memecahkan mesin kode Enigma Nazi yang sangat sulit itu,” tuturnya.
Baca Juga: Wali Kota Tegal Ditangkap, Ganjar: Sering-sering Saja KPK ke Sini
Arsiparis Universitas Manchester, James Peters, menjelaskan selain surat berisi pernyataan pribadi, terdapat kertas korespondensi Alan ketika masih menjalani kehidupan akademik di universitas tersebut.
Ada pula surat dari mahasiswa rekan peneliti maupun komentar orang mengenai karya-karya Alan. Tak hanya itu, ada juga surat yang membahas komputasi dan matematika, hingga permohonan agar Alan memberikan kuliah.
“Tapi yang menarik adalah, balasan surat Alan kepada Fisikawan King’s College London, Donal Mackay. Temannya itu bertanya apakah Alan akan hadir di konferensi cybernetic di Amerika Serikat tahun 1953. Tapi, Alan menjawab pendek: aku tak suka melakukan perjalan, dan aku sangat membenci Amerika,” tutur Peters.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Bawa-bawa Ayat Allah, PKS Sebut Ekonomi Kerakyatan Prabowo Sejalan dengan Al-Qur'an
-
Tok! Palu MK Berbunyi: Iuran Paksa Tapera Resmi Dibatalkan, Pemerintah-DPR Wajib Rombak Total UU
-
Siapa Abu Bakar Baasyir? Mantan Ulama Radikal Baru Saja Temui Jokowi di Kediaman Solo
-
Profil Amir Uskara: Sosok Penentu di Tengah Badai Muktamar PPP, Klaim Mardiono Menang Aklamasi
-
Kedok Bejat Terbongkar! Ini Kronologi Ustaz Masturo Rohili Cabuli Anak Angkat Sejak SMP
-
Bareskrim Gelar Perkara Pekan Ini! Jalan Lisa Mariana Menuju Status Tersangka Kian Dekat?
-
Detik-detik Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, hingga Diberi Wejangan Tegas
-
'Pasal Jantung' Bermasalah Jadi Alasan UU Tapera Inkonstitusional, Begini Penjelasannya
-
Prabowo Kerahkan TNI-Polri Gebuk 1.000 Tambang Ilegal, Perintahkan Tutup Jalur Mafia Timah di Babel
-
DPRD Susun Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Pramono Anung Kasih Pesan Penting Ini