Suara.com - Sekretaris FPI DKI Jakarta Novel Bamukmin menjadi saksi fakta di dalam persidangan praperadilan pemberhentian penyidikan kasus dugaan penodaan agama Ade Armando oleh Polda Metro Jaya, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera, Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2017).
Dalam kesaksiannya, Novel menilai tidak sepatutnya kasus tersebut di-SP3, sebab Ade tidak hanya sekali saja menuliskan konten bernuansa SARA di media sosial. Hal ini telah melahirkan kegaduhan publik.
"Sudah berulang yang dilakukan Ade Armando. Ini membuat kegaduhan, mengadu domba umat beragama, menghina ulama dan juga menebar kebencian," kata Novel di hadapan majelis hakim tunggal praperadilan.
Novel menganggap Ade sebagai spesialis penyerang agama Islam melalui media sosial. Bahkan, ia juga mengakui sempat menjadi sasaran Ade.
"Saya juga jadi korban Ade Armando. Tapi saya tidak lapor karena sudah ada yang lapor, dan saya dukung itu. Jadi dia ini spesialisnya menyerang agama Islam," ujar Novel.
Terkait konten yang dilaporkan oleh Johan Khan terhadap Ade, menurut Novel sudah jelas-jelas menghina karena menyejajarkan Tuhan dengan manusia.
Konten yang dimaksud yaitu salah satu unggahan Ade di Facebooknya: "Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat-Nya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop."
"Jadi di sini, kami melihat ada unsur penghinaan Tuhan yang disejajarkan dengan manusia. Ini haram hukumnya," tutur Novel.
Baca Juga: Polda Metro Tembak Mati Seorang Bandar Narkoba
Ia berharap polisi melanjutkan kasus Ade Armando hingga ke pengadilan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo