Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi akan segera memanggil Direktur Penyidikan Brigadir Jenderal Polisi Aris Budiman.
Hal itu terkait sikap Aris yang tidak mau menuruti perintah pimpinan KPK agar tidak hadir dalam rapat dengar pendapat umum pantia khusus hak angket terhadap KPK di DPR.
Namun, langkah tersebut akan dilakukan pimpinan KPK apabila telah menerima hasil laporan sidang Dewan Pertimbangn Pegawai KPK.
"Ya nanti setelah DPD melaporkan, kita panggil (Aris Budiman)," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (31/8/2017).
Agus mengatakan DPP saat ini tengah melangsungkan persidangan untuk menentukan apakah Aris melanggar kode etik atau tidak. Untuk sementara, Aris mengatakan hingga saat ini, hasilnya belum didapatkan oleh pimpinan KPK.
"Sidangnya masih berlanjut. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita menerima laporan dari mereka," kata Agus.
Agus menargetkan hasil kerja dari DPP tersebut selesai pada pekan depan. Sehingga, kemudian pihaknya dapat memanggil Aris untuk diputuskan, apakah diberi sanksi atau tidak.
"Targetnya, mudah-mudahan minggu depan selesai," kata Agus.
Karena itu, dia meminta agar tidak berandai-andai terlebih dahulu soal sanksi yang akan dikenakan kepada jenderal Polisi bintang satu tersebut.
Baca Juga: Novel Baswedan Dilaporkan Dirdik KPK, Polisi: Kami Profesional
"Belum tahu, kita kan nggak boleh berandai-andai. Jangan berandai-andai dong," kata Agus.
Diketahui, Selasa (29/8/2017) malam, Aris Budiman memenuhi panggilan Pansus hak angket terhadap KPK. Padahal, Komisioner KPK sudah bersepakat untuk tidak memenuhi panggilan dan dari Pansus tersebut.
Atas perbuatannya tersebut, Aris diduga melanggar kode etik dan membangkang terhadap pimpinan KPK. Untuk membahas hal tersebut, sejak Rabu (30/8/2017) kemarin DPP KPK langsung menggelar sidang. Namun, hingga kini hasilnya belum diterima Pimpinan KPK.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Dari Masa ke Masa UMP DKI Jakarta Dalam 9 Tahun Terakhir
-
Rencana Nominal Kenaikan Jadup Korban Bencana Masih Tunggu Arahan Presiden
-
Punya Kafe di Bandung hingga Korsel Tapi Tak Masuk LHKPN, Ridwan Kamil Bakal Diperiksa KPK Lagi
-
Jampidsus Tegaskan Ada Keterlibatan Riza Chalid Dalam Dugaan Kasus Korupsi Petral
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional
-
SBY: Penanganan Bencana Tidak Segampang yang Dibayangkan, Perlu Master Plan yang Utuh
-
Ketuk Hati Kepala Daerah, Mendagri Tito: Bantu Saudara Kita di Sumatera yang Kena Bencana