Suara.com - Mulut Aung San Suu Kyi, pemimpin Myanmar dan peraih Nobel Perdamaian tahun 1991, bungkam atas pembunuhan massal militer negerinya terhadap warga etnis Rohingya.
Sikap diam Suu Kyi tersebut membuat banyak tokoh internasional geram. Tak terkecuali di Indonesia, banyak tokoh nasional yang menyesalkan sikap diam Suu Kyi.
Salah satu yang mengutarakan kekesalannya adalah Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. Menurutnya, Suu Kyi seharusnya memunyai daya untuk memerintahkan militer tidak membantai etnis Rohingya yang berada di kawasan Rakhine.
Bahkan, Cak Imin—sapaan akrab Muhaimin—menuntut Suu Kyi mengembalikan medali Novel Perdamaian kalau dirinya tak mampu membantu etnis Rohingya.
Pernyataan tersebut dituangkan Cak Imin ke dalam surat terbuka yang ia kirimkan kepada Suu Kyi. Berikut isi surat Cak Imin untuk Suu Kyi:
Dari Muhaimin Iskandar untuk Madam Suu Kyi
Surat dari jauh.
Yang terhormat Suu Kyi, jika kau menginginkan adanya perdamaian di dunia, maka tentu hal itu tidak bisa dicapai melalui kekerasan.
Baca Juga: Bung Karno dan Jokowi, Dua Presiden yang Salat Id di Sukabumi
Jika kau menginginkan keadilan dalam masyarakat, maka pahamilah kata-kataku, tidak ada kedailan yang dilahirkan dari kekerasan.
Madam Suu Kyi, 18.000 warga Rohingya terpaksa kabur keluar dari perbatasan Myanmar menuju Bangladesh, dalam kurun waktu 24 jam. Mayoritas dari mereka adalah perempuan, anak-anak, dan lanjut usia.
Kau, mungkin bisa menutup mata dan memalingkan perhatian dari berita-berita tersebut. Tapi, mengingat sejarahmu sebagai pejuang demokrasi, aku kaget mengetahui kau menutup hatimu atas tragedi ini. Kapan kau akan memanggil mereka pulang ke Myanmar?
Mereka adalah manusia yang utuh, bukan pelarian, bakteri, atau warga negara kelas dua. Aku meminta keterlibatan PBB untuk mengatasi tragedi ini. Aku meminta Duta Besar Myanmar untuk Indonesia menjelaskan kenapa kekejaman itu bisa terjadi.
Aku mempertanyakan sikap seluruh dunia untuk memastikan seluruh warga Rohingya bisa merasakan perdamaian dan kemerdekaan sebagai manusia.
Aku menantangmu Madam Suu Kyi, untuk melakukan cara apa pun guna menghentikan militer membunhi warga Rohingya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka