Suara.com - Empat fraksi di DPR, yaitu PKS, PAN, Gerindra dan PDI Perjuangan, meminta pemerintah untuk aktif membuka komunikasi dengan Myanmar untuk membahas masalah kemanusiaan di Rohingya, Myanmar.
Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf, menyatakan bahwa pemerintah harus tegas untuk masalah ini. Bahkan, anggota Komisi III DPR ini mengatakan sudah menyiapkan ratusan anggota dewan se-ASEAN untuk memantau perkembangan di Myanmar.
"Kami siap mengusulkan kepada pimpinan DPR untuk mengirimkan 500 anggota dewan se-ASEAN untuk memantau. Selain pemerintah, PBB, LSM, tugas amanat konstitusi kepada kami juga meminta berperan," kata Muzammil di DPR, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Ketua DPP Partai Gerindra, Sodik Mudjahid menambahkan, dalam pekan ini, DPR akan mengintensifkan diplomasi antar-parlemen untuk menanggapi permasalahan di Myanmar ini.
"Kita selama ini ada diplomasi parlemen. Ini akan kita intensifkan kepada ASEAN dan seluruh negara yang punya komitmen kuat kepada Myanmar. Minggu ini kita akan jalan untuk semua parlemen, dimulai dari parlemen-parlemen se-ASEAN," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini.
Di sisi lain, Ketua DPP PAN, Yandri Susanto menambahkan, Myanmar adalah bagian dari komunitas dunia. Sehingga, kata dia, Myanmar harus tunduk dan patuh terhadap nilai-nilai universal kemanusian yang ada. Dia bahkan meminta supaya bila perlu, Duta Besar Myanmar di Indonesia diusir.
"Kami minta pemerintah bertindak nyata. Malah PAN mengusulkan supaya Duta Besar Myanmar dipanggil. Kalau tidak mau mendukung kemanusiaan, usir dulu dubesnya. Biar mereka paham arti kemanusiaan. Ini bukan masalah agama. Ini masalah kemanusiaan," tutur anggota Komisi II DPR ini.
Sementara itu, politikus PDI Perjuangan, Junimart Girsang mengatakan, pemerintah harus segera membangun komunikasi dengan pemerintah Myanmar, karena ini merupakan masalah HAM, yang menjadi dasar tertinggi di negara Indonesia. Apalagi menurutnya, saat ini kasus Rohingya ini mulai berimbas ke Sumatera Utara, Indonesia.
"Kita tidak mau kejadian di Myanmar berimbas ke Indonesia, karena ini sudah masuk ke Sumatera Utara. Kita dorong pemerintah melalui parlemen ini mendorong bangun komunikasi dengan pemerintahan Myanmar melalui Kedubes Myanmar di Indonesia, supaya kejadian Rohingya tidak menyebar ke mana-mana," ujar anggota Komisi III DPR ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti