Suara.com - Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri, Jawa Timur menemukan adanya penyakit berupa cacing hati pada sejumlah hewan kurban yang disembelih saat perayaan Idul Adha 2017.
"Kami melakukan pemeriksaan post mortem, melihat organ dalam berupa paru, hepar, dan limpa. Jika paru bagus, hepar bagus, berarti sehat. Namun, dari 50 persen kambing yang sudah dikuliti dan dibuka, kami temukan ada tiga ekor yang terindikasi terkena cacing hati," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih di sela-sela pemeriksaan daging hewan kurban di Masjid As Sholihin, Desa/Kecamatan Ngasem, kabupaten setempat, Jumat (1/9/2017).
Secara kasat mata sebenarnya bisa diketahui daging sehat ataupun terindikasi terkena penyakit cacing hati. Untuk daging yang sehat, permukaan daging akan kelihatan halus, licin, serta warna merah hatinya merata.
"Yang terindikasi terkena penyakit cacing hati, dari permukaan ada yang tidak merata, bergelombang, warnanya ada bercak kuning," katanya menjelaskan.
Lebih lanjut, ia mengatakan daging yang sudah terkena penyakit cacing hati juga tidak bagus jika dikonsumsi. Untuk itu, ia meminta agar takmir masjid tidak membagikan daging yang terkena cacing tersebut. Daging yang sudah terkena cacing bisa dikubur di areal penyembelihan.
"Jika menemui daging yang terindikasi terkena cacing hati, daging tidak boleh dibagikan. Ini meminimalkan terjadinya penularan penyakit cacing," katanya.
Hewan kurban, kata dia, memang bisa terkena penyakit cacing hati. Salah satunya cara penularan dari pakan yang dikonsumsi hewan tersebut. Telur cacing berada di daun-daun yang masih segar dan ketika langsung dimakan oleh ternak, bisa tertular penyakit cacing hati.
Untuk itu, ia juga meminta agar peternak juga lebih selektif dan teliti dalam memberikan pakan ke ternaknya. Salah satu upanya, pakan yang diberikan harus dilayukan terlebih dahulu, sebagai antisipasi telur masuk ke saluran pencernaan.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyembelihan Hewan Kurban Masjid As Sholihin, Desa/Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri Cung Khalidi mengtakan di masjid ini akan menyembelih 10 ekor sapi serta 52 ekor kambing. Seluruh hewan yang dikurbankan itu disembelih di samping masjid.
Baca Juga: Sapi Kurban Ngamuk, Acak-Acak Posko Pembagian Daging
"Ada 10 ekor sapi dan 52 ekor kambing yang disembelih hari ini. Setelah disembelih nantinya ditimbang masing-masing penerima akan mendapatkan 1 kilogram daging," katanya.
Ia menyebut, ada sekitar 1.500 orang penerima daging kurban di daerah ini. Pembagian akan dilakukan setelah salat jumat oleh RT setempat. Pembagian juga sengaja dikoordinasi oleh RT dan tidak menggunakan kupon sebagai upaya mengantisipasi terjadi antrean.
"Kami tidak menggunakan kupon, ini untuk mengantisipasi terjadinya antrean. Setelah semua daging ditimbang, nanti dihitung dan dibagikan ke warga," katanya.
Proses penyembelihan dan pembagian daging kurban di Masjid As Sholihin, Desa/Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri tersebut semuanya dilakukan oleh laki-laki. Seluruh hewan kurban dikumpulkan di sisi selatan masjid dan disembelih. Sebelum disembelih, juga dibacakan takbir secara bersama-sama.
Sementara itu, pada 2016, jumlah hewan yang dikurbankan di seluruh Kabupaten Kediri, untuk sapi sekitar 1.800 ekor dan kambing serta domba sekitar 18 ribu ekor. Untuk jumlah yang dikurbankan pada 2017, masih belum diketahui. Petugas masih akan memantau hingga dua hari, yaitu saat Hari H Idul Adha 2017 dan sehari setelahnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra