Suara.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Barisan Muda Partai Amanat Nasional Ahmad Yohan menanggapi sikap ormas FPI yang membuka pendaftaran untuk dikirimkan ke Myanmar membantu Muslim Rohingya yang tengah dibantai tentara. FPI menyebut tujuan ke Myanmar untuk 'berjihad'.
"Ya, kami hormati semua orang (termasuk FPI) Mengepresikan dirinya untuk membela tindakan yang keji terjadi di Myanmar kepada warga Rohingya," kata Ahmad di depan Kedubes Myanmar, Jalan Haji Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2017).
Menurut Ahmad langkah yang diambil FPI, sebagai bentuk kedekatan secara keagamaan yang telah menyentuh hati, atas tindakan militer Myanmar terhadap minoritas umat muslim Rohingya.
"Ini pasti ada kedekatan emosional, agama, kemanusiaan, dan lain sebagainya. Yang penting semua punya tujuan baik untuk menghentikan kedzaliman yang terjadi di Myanmar harus segera berhenti," ujar Ahmad.
Selanjutnya Ahmad mendukung langkah FPI. Namun jihad dilakukan dengan membantu para pengungsi etnis Rohingnya. Bukan malah terlibat dalam konflik yang terjadi tersebut.
"Kami mendukung semua gerakan yang menghentikan tindakan kekerasan di Myanmar. Tapi selama digunakan dengan cara - cara yang benar. Jangan sampai memakai cara yang dzalim juga membunuh juga," kata Ahmad.
Sebanyak 87.000 Muslim Rohingya kabur ke Bangladesh karena adanya pembantaian yang dilakukan tentara Myanmar sejak 25 Agustus 2017 lalu. Mereka sudah ada di Bangladesh.
Jumlah tersebut dikonfirmasih oleh perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Myanmar. Sementara masih ada 20.000 orang yang berkumpul di perbatasan kedua negara. Termasuk di Rakhine.
Sementara Bangladesh bersedia membuka pintu perbatasannya dan membiarkan Rohingya masuk negara itu. Kekerasan yang dilakukan tentara Myanmar dan kelompok intoleran kepada Rohingya marah terjadi sejak 2012. Mereka diusir dan jadi bulan-bulanan kekerasan berbungkus isu agama.
Baca Juga: 87.000 Rohingya Lari ke Bangladesh Selama Pembantaian di Myanmar
Dalam beberapa pekan terahir terjadi pembakaran desa-desa di Rakhine. Selain itu penembakan terhadap 400-an warga Rohingya di perbatasan Bangladesh-Myanmar.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Terungkap! Ini Sosok Misterius Mirip Ayah yang Diduga Bawa Kabur Alvaro
-
Reaksi 'Santai' Jokowi Usai Tahu Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Fitnah Ijazah Palsu
-
Dari Beras hingga Susu UHT, Pemprov DKI Klaim Salurkan 16 Juta Pangan Bersubsidi
-
Pascalongsor di Cibeunying Cilacap, Gubernur Ahmad Luthfi Imbau Tingkatkan Kewaspadaan
-
Tak Boleh Kurang, DPRD DKI Wanti-wanti Janji Pramono: Harus Ada 258 Sekolah Swasta Gratis 2026
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan