Suara.com - Muannas Al Aidid meminta penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menelusuri indikasi tujuan Jonru Ginting menyebarkan ujaran kebencian di media sosial. Dia menuduh tujuan Jonru untuk mencari keuntungan ekonomi.
"Nah itu tugasnya Polri nanti silakan (ditelusuri) berdasarkan laporan. Kalau mereka mau memproses kemudian kalau ada temuan ternyata dia melakukan, ada terima pembayaran rekening dan segala macam dijadikan akun cari makan cari nafkah nanti bisa ditindaklanjuti," kata Muannas di Polda Metro Jaya, Senin (4/9/2017)
Muannas menduga postingan Jonru yang diduga bermuatan ujaran kebencian ini persis dengan cara kerja kelompok Saracen yang sebelumnya telah diungkap Bareskrim Polri.
"Bisa (juga) digunakan untuk menyerang kelompok tertentu sebagai pesanan, karena itu pernah terjadi dalam kasus Saracen. Kemudian bisa dilihat itu untuk menyerang kelompok tertentu sebagai pesanan," katanya.
Dari laporannya itu, dia meminta agar polisi tak hanya menelurusi dugaan ujaran kebenciannya, tapi juga mengusut aktor intelektual di balik postingan-postingan yang diunggah Jonru.
"Saya kira tidak hanya mencari tahu ujaran kebencian-nya tapi mencari tabu juga kira-kira ini ada pesanan, dugaan menerima pembayaran untuk menyerang kelompok atau untuk mengambil keuntungan dari postingan-postingan seperti itu," kata dia.
Muannas diperiksa sebagai saksi kasus ujaran kebencian yang dituduhkan kepada Jonru hari ini. Pemeriksaan tersebut untuk mengklarifikasi bukti-bukti postingan Jonru yang disertakan dalam laporan Muannas.
Dalam laporan bernomor LP/4153/ VIII/2017/ PMJ/Dit. Reskrimsus. Jonru dilaporkan Muannas dengan Pasal 28 ayat 2 Juncto Pasal 45 ayat 2 Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Baca Juga: Muannas: Pak Jonru Ini Sama Sekali Tidak Tersentuh Hukum
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti