Suciwati [suara.com/Dian Rosmala]
Istri almarhum aktivis HAM Said Munir Thalib, Suciwati, akan melaporkan kasus dokumen hasil Tim Pencari Fakta kasus pembunuhan Munir yang hilang ke Ombudsman Republik Indonesia.
"Hari Jumat besok, jam 14.00 kita akan memberikan pelaporan ke Ombudsmen soal dokumen yang hilang itu. Selanjutnya kita akan pikirkan strategi," kata Suci di kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2017).
Suci menekankan tidak ada alasan bagi pemerintah tidak melanjutkan pengungkapan kasus pembunuhan terhadap Munir. Sebab, kata dia, hasil tim pencari fakta sudah ada pada pemerintah.
"Kita sama-sama tahu di publik, kan sudah tidak ada alasan yang masuk akal untuk bilang bahwa dokumen itu tidak ada," ujar Suci.
Ia menerangkan hasil TPF sudah diserahkan pada Sekretariat Negara melalui Ketua TPF Marsudi Hanafi.
Dengan demikian, menurut dia, tinggal keseriusan pemerintah mengungkap kasus.
"Artinya tinggal bagaimana political will dari pemerintahan Pak Jokowi. Berani tidak melanjutkan kasus ini," kata Suci.
Ia mengingatkan bahwa hal ini akan dicatat oleh sejarah. Terkait sejauh mana kepedulian suatu rezim dalam penegakan hak asasi manusia. Kata dia, kasus Munir tidak sekedar jadi perhatian publik dalam negeri, tapi juga masyarakat internasional.
"Hari ini kita sudah mengupayakan. Apakah pemerintah Jokowi tidak mau peduli atau seperti apa sikap dia pada kasus HAM," kata Suci.
"Hari Jumat besok, jam 14.00 kita akan memberikan pelaporan ke Ombudsmen soal dokumen yang hilang itu. Selanjutnya kita akan pikirkan strategi," kata Suci di kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2017).
Suci menekankan tidak ada alasan bagi pemerintah tidak melanjutkan pengungkapan kasus pembunuhan terhadap Munir. Sebab, kata dia, hasil tim pencari fakta sudah ada pada pemerintah.
"Kita sama-sama tahu di publik, kan sudah tidak ada alasan yang masuk akal untuk bilang bahwa dokumen itu tidak ada," ujar Suci.
Ia menerangkan hasil TPF sudah diserahkan pada Sekretariat Negara melalui Ketua TPF Marsudi Hanafi.
Dengan demikian, menurut dia, tinggal keseriusan pemerintah mengungkap kasus.
"Artinya tinggal bagaimana political will dari pemerintahan Pak Jokowi. Berani tidak melanjutkan kasus ini," kata Suci.
Ia mengingatkan bahwa hal ini akan dicatat oleh sejarah. Terkait sejauh mana kepedulian suatu rezim dalam penegakan hak asasi manusia. Kata dia, kasus Munir tidak sekedar jadi perhatian publik dalam negeri, tapi juga masyarakat internasional.
"Hari ini kita sudah mengupayakan. Apakah pemerintah Jokowi tidak mau peduli atau seperti apa sikap dia pada kasus HAM," kata Suci.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Racun di Atas Awan: Mengenang Kembali Tragedi Pembunuhan Munir di September Hitam
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
Komnas HAM Akui Sulit Panggil Saksi Kasus Munir, Ancam Bakal Lakukan Panggilan Paksa
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Beban Jakarta Tak Berkurang Meski Ada IKN, Pramono: Saya Pikir Bakal Turun, Ternyata Enggak
-
HAM Indonesia Alami Erosi Terparah Sejak Reformasi, 2025 Jadi Tahun Malapetaka
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Khusus Malam Tahun Baru 2026, MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional Hingga Dini Hari
-
Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Rumah Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Pemprov DKI Jakarta Hibahkan 14 Armada Damkar ke 14 Daerah, Ini Daftar Lengkapnya!
-
Said Iqbal Bandingkan Gaji Wartawan Jakarta dan Bekasi: Kalah dari Buruh Pembuat Panci!
-
436 SPPG Polri Mulai Dibangun, Target Layani 3,4 Juta Penerima
-
Kisah Pramono Anung Panggil Damkar Jakarta Demi Evakuasi 'Keluarga' Kucing di Atap Rumah
-
Rakyat Jakarta Nombok! Said Iqbal Desak Pramono Anung Naikkan UMP 2026 Jadi Rp5,89 Juta