Suara.com - Lagi-lagi Danilo Petrucci nyaris saja wujudkan impian meraih kemenangan perdana di arena MotoGP. Pebalap tim satelit Ducati ini harus puas finis di posisi kedua pada seri 13 di Sirkuit Misano, San Marino, Minggu (10/9/2017).
Kondisi trek yang basah pasca diguyur hujan lebat tidak jadi hambatan bagi Petrucci. Start dari posisi kedelapan, Petrucci langsung merangsek ke depan.
Satu per satu rider yang berada di depannya berhasil disalip. Terjatuhnya Jorge Lorenzo (Ducati) pada lap keenam membuat Petrucci mengambil alih pimpinan lomba.
Pebalap OCTO Pramac Racing ini terus memimpin balapan hingga 20 lap kemudian.
Sayang, dia gagal pertahankan posisi setelah 'diserang' Marc Marquez (Repsol Honda) pada lap terakhir. Petrucci tak kuasa mengejar Marquez yang akhirnya finis 1,192 detik di depannya.
"Perasaan saya campur aduk. Saya senang bisa kembali naik podium di Italia," kata Petrucci, dikutip dari situs resmi MotoGP, Senin (11/9/2017).
"Saya tidak tahu berapa lap saya memimpin. Balapan sedikit menakutkan karena kita tahu sejak pagi trek sangat licin," lanjutnya.
"Setelah Jorge terjatuh saya berusaha memaksimalkan motor. Lalu, saat tinggal delapan lap, saya mengambil risiko di Tikungan 6 dan berpikir Marc bakal melewati saya."
"Tapi, dua menit kemudian saya menyadari Marc terlalu cerdik dan mencoba menjaga ritme. Jelang lap terakhir Marc luar biasa di tikungan terakhir dan melewati saya di Tikungan 1."
Baca Juga: Klasemen Sementara Pebalap dan Pabrikan Usai MotoGP San Marino
"Saya sedikit sedih, tapi Marc layak menang," pungkas pebalap berusia 26 tahun.
Podium yang didapat Petrucci di San Marino jadi podium keduanya musim ini. Sebelumnya, dia finis ketiga pada balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, 4 Juni lalu.
Petrucci nyaris memenangi balapan MotoGP Belanda tahun ini dengan hanya terpaut 0,063 detik dari kompatriotnya, Valentino Rossi (Italia), yang menjuarai balapan di Sirkuit Assen tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Bongkar Rahasia Perusahaan, Ini yang Terjadi pada Motor Baru Honda sebelum Dikirim ke Rumah
-
Update Harga Brio Lama Tahun 2012-2014, Tiap Tipe dan Spesifikasi
-
6 Motor Bekas Bandel Mulai Rp2 Jutaan, Enggan Punah dan Bikin Pendatang Baru Ketar-ketir
-
Berpacu Dalam Sinergi, Wujud Nyata Honda dalam Mendorong Gaya Hidup Berkelanjutan
-
Beda Hampir 2 Juta, Ini Racun Tersembunyi Vario 125 CBS vs CBS-ISS yang Jarang Diungkap
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD