Rapat kerja KPK dan Komisi III [suara.com/Bagus Santosa]
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Lucius Karus menilai rapat kerja antara Komisi III DPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi Senin (11/9/2017) kemarin hanyalah upaya untuk memojokkan posisi KPK. Indikasinya, kata dia, ketika Komisi III menjadikan informasi kekurangan KPK sebagai pembahasan utama dalam rapat.
"Sejak awal saat rencana penggunaan hak angket digulirkan kemudian berlanjut dengan pansus angket DPR hingga sekarang menjadi pembahasan utama Komisi III bersama Kejagung dan KPK, kelihatan bahwa misi DPR untuk memojokkan KPK menjadi sangat kental. Saya kira masih merupakan rangkaian lanjutan dari misi DPR yang ingin memojokkan KPK," kata Lucius, Rabu (13/9/2017).
Meski terus menerus diserang oleh DPR, menurut Lucius, KPK tetap memiliki sikap dan mampu memberikan argumentasi. Misalnya, KPK dapat menepis semua tudingan Bambang Soesatyo dan anggota Komisi III lainnya.
"Sayangnya, semua upaya yang diperjuangkan dengan penuh semangat oleh DPR itu, alih-alih menelanjangi kelemahan KPK sebagaimana mereka selalu gembar-gemborkan, yang terjadi justru sebaliknya. Kelemahan DPR dengan pansusnya itu yang kian terkuak memang sejak awal punya misi untuk menyingkirkan KPK," katanya.
Lucius mengatakan berbagai tudingan DPR terkait dengan penanganan barang sitaan, proses pengaduan masyarakat, penyelidikan hingga proses penyidikan bisa dijawab dengan baik oleh KPK.
"Lalu pertanyaan selanjutnya kesalahan sebesar apa yang kemudian membenarkan usulan atau rekomendasi DPR yang ingin membekukan bahkan sampai membubarkan KPK? Kan jelas jawabannya, tidak ada. Tudingan yang selama ini disebut-sebut anggota Pansus bisa dikonfirmasi oleh KPK tanpa tersisa sesuatu yang serius," kata dia.
Lucius menilai sangat jelas upaya pansus KPK ingin membekukan, bahkan membubarkan KPK. Menurut Lucius keinginan tersebut tanpa didasari penyelidikan yang mendalam oleh pansus.
"Bisa dikatakan bahwa rekomendasi itu sudah ada bahkan sejak pansus belum bekerja. Dengan kata lain misi membubarkan KPK itu sudah jadi misi bersama DPR. Yang kemudian dikerjakan adalah mencari alasan serta dukungan untuk mengejar misi tersebut," kata Lucius.
Untuk mewujudkan misi tersebut, kata Lucius, kesalahan KPK dicari-cari terus. Siapapun yang dianggap bisa menjelekkan KPK, seperti terpidana atau saksi-saksi yang pernah berhubungan dengan KPK, diangkat.
"Mereka-mereka ini diharapkan bisa memperkuat misi DPR untuk menyingkirkan KPK dengan membuat narasi-narasi jelek tentang KPK," kata Lucius.
"Sejak awal saat rencana penggunaan hak angket digulirkan kemudian berlanjut dengan pansus angket DPR hingga sekarang menjadi pembahasan utama Komisi III bersama Kejagung dan KPK, kelihatan bahwa misi DPR untuk memojokkan KPK menjadi sangat kental. Saya kira masih merupakan rangkaian lanjutan dari misi DPR yang ingin memojokkan KPK," kata Lucius, Rabu (13/9/2017).
Meski terus menerus diserang oleh DPR, menurut Lucius, KPK tetap memiliki sikap dan mampu memberikan argumentasi. Misalnya, KPK dapat menepis semua tudingan Bambang Soesatyo dan anggota Komisi III lainnya.
"Sayangnya, semua upaya yang diperjuangkan dengan penuh semangat oleh DPR itu, alih-alih menelanjangi kelemahan KPK sebagaimana mereka selalu gembar-gemborkan, yang terjadi justru sebaliknya. Kelemahan DPR dengan pansusnya itu yang kian terkuak memang sejak awal punya misi untuk menyingkirkan KPK," katanya.
Lucius mengatakan berbagai tudingan DPR terkait dengan penanganan barang sitaan, proses pengaduan masyarakat, penyelidikan hingga proses penyidikan bisa dijawab dengan baik oleh KPK.
"Lalu pertanyaan selanjutnya kesalahan sebesar apa yang kemudian membenarkan usulan atau rekomendasi DPR yang ingin membekukan bahkan sampai membubarkan KPK? Kan jelas jawabannya, tidak ada. Tudingan yang selama ini disebut-sebut anggota Pansus bisa dikonfirmasi oleh KPK tanpa tersisa sesuatu yang serius," kata dia.
Lucius menilai sangat jelas upaya pansus KPK ingin membekukan, bahkan membubarkan KPK. Menurut Lucius keinginan tersebut tanpa didasari penyelidikan yang mendalam oleh pansus.
"Bisa dikatakan bahwa rekomendasi itu sudah ada bahkan sejak pansus belum bekerja. Dengan kata lain misi membubarkan KPK itu sudah jadi misi bersama DPR. Yang kemudian dikerjakan adalah mencari alasan serta dukungan untuk mengejar misi tersebut," kata Lucius.
Untuk mewujudkan misi tersebut, kata Lucius, kesalahan KPK dicari-cari terus. Siapapun yang dianggap bisa menjelekkan KPK, seperti terpidana atau saksi-saksi yang pernah berhubungan dengan KPK, diangkat.
"Mereka-mereka ini diharapkan bisa memperkuat misi DPR untuk menyingkirkan KPK dengan membuat narasi-narasi jelek tentang KPK," kata Lucius.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Oknum Kemenag Diduga Peras Ustaz Khalid Basalamah Demi Kuota Haji, KPK Turun Tangan!
-
KPK Ungkap Khalid Basalamah Cicil Uang Korupsi Haji, Pengembalian Dana Tak Hapus Pidana
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal