Suara.com - Mengapa Ahmad Zulkifli, Sutarto, dan Engkos Kuswara melempar jasad suami istri, Zakaria Husni (58) dan Zakiya Masrur (53), ke bawah jembatan Sungai Klawing, Purbalingga, Jawa Tengah, pada Senin (11/9/2017), akhirnya terungkap.
"Mungkin ini pertimbangan pelaku (ingin membuang jasad korban ke luar Jakarta), pelaku kan amatiran, jadi suka berubah-berubah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (15/9/2016).
Ketiga mantan karyawan Zakaria membawa dua jazad yang dibungkus pakai bed cover dari rumah korban di Jalan Pengairan, nomor 21, RT 11, RW 6, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (10/9/2017), malam.
Argo mengatakan mereka semula akan menghilangkan jejak dengan membuang jenazah di Pekalongan, Jawa Tengah. Tetapi di tengah perjalanan, mereka berubah pikiran. Pekalongan merupakan kampung halaman korban.
"Yang tahu persis Zul ini selaku tersangka pertama, awalnya mau ditaruh (jasad) korban di Pekalongan, diubah," katanya.
Kepala Subdit Ranmor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Antonius Agus mengatakan mereka akan membuang jasad di Pekalongan dengan tujuan agar keluarga korban cepat tahu.
"Tujuannya kata tersangka biar cepet didapat oleh keluarga," kata Antonius.
Tetapi akhirnya mereka memutuskan membuang jasad ke daerah yang lebih jauh lagi.
Baca Juga: Kisah Pasutri Dibunuh, Suki: Begitu Cepat Dipanggil Allah, Tragis
Ide membuang jasad di Sungai Klawing berasa dari Zulkifli, mantan supir Zakaria yang dipecat berkelakuan buruk.
"Tak tahu kenapa tersangka Zul yang mengemudikan arah itu mengubah arah hingga sampai di sungai Purbalingga," katanya.
Ketiga pelaku sudah dibekuk. Mereka mengaku motif perampokan dan pembunuhan adalah dendam kesumat kepada korban.
Berita Terkait
-
Teka-teki Mayat Perempuan di Tesla, Diduga Kuat Pacar D4vd karena Tato di Jari Telunjuk
-
Penampakan 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI
-
Timeline Lengkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Direncanakan 2 Bulan, Berakhir Gagal Total
-
Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Mahasiswi di Ciracas Terungkap, Sempat Kelabui Teman Korban
-
Mabes TNI Ungkap Motif Kopda FH di Balik Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar