Suara.com - Pemerintah Provinsi Jakarta melakukan pengundian secara simbolis unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk masyarakat tidak terprogram atau masyarakat umum.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, sekitar 12.000 kepala keluarga mendaftar program ini sejak 2013-2017. Namun, hanya 50 KK yang baru mendapatkan unit.
"Unit kosong di rusunawa hasil penertiban bagi warga umum sampai dengan saat ini tersedia di tiga lokasi sebanyak 50 unit," ujar Agustino di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2017).
Sebanyak 50 warga yang mendapat kesempatan tinggal di rusun dibagi di tiga tempat. 20 KK di Rusunawa Komarudin, Cakung, Jakarta Timur, dengan rincian sewa Rp341 ribu sampai dengan Rp508 ribu per bulan.
Rusunawa Pulo Gebang, Cakung, Jakarta timur sebanyak 20 KK, dengan biaya sewa Rp297 ribu sampai dengan Rp443 ribu per bulan. Sementara Rusunawa Pinus Elok sebanyak 10 Unit tarif sewa Rp341 ribu sampai dengan Rp508 ribu.
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, 50 warga umum yang mendapatkan unit di rusun termasuk yang beruntung dari sekitar 12.000 warga yang ikut mendaftar.
"Saya minta kepada calon penghui rusun, ada semacam perjanjian untuk ikut membantu di dalam IPL (iuran pengeleloan lingkungan). Saya sampaikan dulu begini, kalau tidak bersedia tidak usah karena masih banyak yang kepengin," kata Djarot.
Setelah warga tinggal di rusun, anak-anak warga itu akan mendapatkan bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar.
Baca Juga: Geger, Dikira Bom Ternyata Kardus Misterius Berisi Ini
"Kemudian mendapatkan juga langsung kartu utuk transportasi gratis TransJakarta. Kemudian mendapatkan operasi pasar murah, dan bebeberapa fasilitas," terangnya.
Berita Terkait
-
Diamond Karaoke 2 Kali Langgar Pergub, Djarot: Harus Ditutup!
-
Politikus Golkar Ditangkap, Djarot Ancam Tutup Diamond Karaoke
-
Djarot Curiga terhadap DPRD Jakarta soal Raperda Reklamasi
-
Antisipasi PKL, Trotoar yang Selesai Dilebarkan Dijaga Satpol PP
-
Ini Program Jokowi Ahok di Jakarta yang Belum Terselesaikan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu