Suara.com - Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, masih dikepung gerombolan orang yang ingin membubarkan acara "Asik Asik Aksi: Indonesia Darurat Demokrasi", Minggu (17/9/2017).
Hingga berita ini diunggah, sekitar pukul 23.30 WIB, gerombolan massa tetap berteriak-teriak memberikan ancaman dan memaksa masuk gedung. Bahkan, jumlah mereka semakin bertambah banyak.
Sementara polisi di lokasi kejadian belum berupaya menghalau dan membubarkan massa, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
"Mereka menuduh kami menggelar kegiatan terkat PKI, padahal kami menggelar acara seni untuk memprotes pembubaran seminar yang dilakukan sehari sebelumnya, Sabtu (16/9)," kata Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur kepada Suara.com, Minggu malam.
Acara seni bertajuk "Asik Asik Aksi: Indonesia Darurat Demokrasi" itu juga sebenarnya sudah selesai pada Minggu malam sekitar pukul 21.30 WIB.
"Tapi, dari arah depan dan samping kantor YLBHI, ada ratusan orang yang mengepung dan mendesak masuk gedung," terang Isnur.
"Polisi yang seharusnya membubarkan massa karena sudah lewat masa waktu asi dan tanpa pemberitahuan, malah tidak melakukan apa-apa," tambahnya.
Akibatnya, aktivis YLBHI dan prodemokrasi lain yang menjadi peserta acara tersebut tak bisa keluar dari gedung.
Baca Juga: Polisi Tak Bubarkan Gerombolan yang Mengepung, YLBHI Heran
“Mereka terus berdatangan dan meneriakkan ancaman-ancaman yang membahayakan kami,” imbuh Isnur.
Sementara Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario belum bisa memberikan penjelasan mengenai maksud dan langkah polisi untuk menghalau gerombolan massa tersebut.
Suyudi menegaskan dirinya belum bisa memberikan keterangan karena masih bertugas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Korban Kriminalisasi PT Position Minta Prabowo Bebaskan Mereka: Bapak Jadi Presiden karena Kami!
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa
-
Iming-imingi Ojol Uang Rp500 Ribu jika jadi Mata-mata Polisi, Polda Metro: Tantangan Makin Berat
-
Agus Suparmono Dapat Dukungan Eks Ketum Romi dan Wagub Jateng Jelang Muktamar X PPP
-
Janji Bantu UMKM Ortu Siswa, BGN: Tujuan MBG Bangkitkan Ekonomi Lokal, Bukan Memperkaya Konglomerat!
-
Nanik S Deyang Nangis-Nangis Soal MBG, Jejak Digital Bikin Publik Geram
-
Menu MBG Spageti-Burger Dikritik Ahli Gizi, BGN: Kreativitas SPPG, Biar Siswa Gak Bosan Makan Nasi
-
Sosok Bapak J Ketua Dewan Pembina PSI Belum Terungkap, Kaesang: Politisi dan Pengusaha
-
Melawan Kriminalisasi PT Position: JATAM Minta Komnas HAM Bela 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji
-
Dipuji Brand Baru, Aksi Jokowi Tiru Gaya Prabowo Gebrak Podium PBB Malah Banjir Cibiran: Penjilat!