Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia Petrus Selestinus sangat menyayangkan pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait bantuan Pemerintah Indonesia terhadap korban krisis kemanusiaan di Myanmar, etnis Muslim Rohingya. Sebutan pencitaraan yang dikatakan Prabowo dinilai Petrus sebagai bentuk ketidakpahaman Prabowo terhadap komitmen Internasional Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
"Ini potret tokoh yang sudah luntur pemahamannya terhadap nilai-nilai hakiki yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945," kata Petrus, Selasa (19/9/2017).
Petrus menambahkan Prabowo termasuk kategori tokoh yang mengalami krisis ideologi. Sebab, seharusnya pada saat ada perisitiwa yang berskala internasional di bidang kemanusiaan, negara wajib memikul tanggung jawab internasionalnya yaitu ikut menjaga ketertiban dunia, sebagai wujud nyata komitmen negara bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan dalam bentuk apapun di muka bumi ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
"Ini adalah amanat Pembukaan UUD 1945, semua warga negara wajib tahu dan secara konsisten harus menjalankannya.Ini adalah konten berupa komitmen internasional dari sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, sesuai dengan cita-cita luhur bangsa yang diatur dindalam pembukaan UUD 1945, yaitu sebuah janji dimana Indonesia yang sudah merdeka akan ikut melaksanakan ketrtiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," katanya.
Lebih lanjut Petrus mengatakan prinsip konstiusional tersebut dilaksanakan oleh Presiden Jokowi secara konsisten. Hal itu sebagai wujud komitmen internasional dalam konteks ikut meringankan beban hidup masyarakat pengungsi Rohingnya sebagai misi kemanusiaan, keadilan, kemerdekaan dan perdamaian.
"Dengan demikian pandangan Prabowo Subianto bahwa bantuan yang diberikan oleh Pemerintahan Jokowi sebagai pencitraan, patut dipertanyakan apakah Jenderal Prabowo Subiyanto sudah luntur pemahamannya terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam Pembukaan AUUD 1945," lanjut Petrus.
Menurut Advokat Peradi, apa yang dilakukan Jokowi adalah citra bangsa Indonesia yang berbudipekerti, bangsa yang beradab dan berperikemanusiaan serta dilakukan untuk meringankan beban hidup para korban kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Rohingnya selama ini.
"Presiden Jokowi telah memperkuat jati diri dan citra bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beradab dan berbudaya gotong royong dan tolong menolong, citra sebagai negara yang tetap bertanggungjawab untuk ikut melaksanakan keteriban dunia, termasuk melalui bantuan kemanusian sebagai wujud nyata tanggung jawab sebagai negara yang berpancasila," tutup Petrus.
Baca Juga: Wamenlu Balas Sindiran Prabowo soal Pencitraan Bantuan Rohingya
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?