Suara.com - Mahasiswa Universitas Bung Karno menyelenggarakan aksi solidaritas untuk pengungsi Rohingnya yang menjadi korban kekerasan di Myanmar, di sekitar Metropole, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017).
Dalam aksi, mahasiswa juga menggalang dana dari para pengguna jalan. Dana yang terkumpul nanti akan disalurkan untuk pengungsi Rohingya.
Koordinator aksi Kemanusiaan Peduli Rohingya, Ilwan, mengecam pelanggaran hak asasi manusia di Rakhine.
"Tragedi kemanusiaan terhadap etnis Rohingya dilatarbelakangi oleh berbagai kepentingan di dalam negerinya. Saat ini, kita sebagai bangsa yang merdeka, bangsa yang bertetangga perlu membantu meringankan kesedihan saudara-saudara kita yang menjadi korban penindasan," ujar Ilwan.
"Memanusiakan manusia adalah value yang hakiki hendaknya untuk di junjung tinggi oleh semua manusia. Sesuai dengan peradaban bangsa yang melahirkan keadilan sosial. Maka kami mengutuk sepenuhnya pelaku yang melakukan praktik-praktik genosida. Praktik genosida adalah musuh kita bersama," Ilwan menambahkan.
Juru bicara FISIP UBK Bersatu Fey menekankan pentingnya aksi penggalangan dana untuk etnis Rohingya.
"Kami tidak hanya menggelar aksi, tapi juga melakukan penggalangan dana peduli Rohingya. Aksi kemanusiaan peduli Rohingya ini menjadi sangat penting, karena nantinya hasil dari penggalangan dana akan kami salurkan kepada saudara-saudara kita Rohingya," kata Fey.
Mahasiswa UBK mendesak Perseritakan Bangsa-Bangsa turun tangan menyelesaikan konflik di Myanmar dan menyelesaikan permasalahan etnis Rohingya.
"Kami berharap pemerintah Indonesia terus tunjukkan keberaniannya atas persoalan kemanusiaan yang terjadi di Rohingya," tegas Fey.
Tag
Berita Terkait
-
Di Balik Jeruji Besi: Nasib Tragis Ratusan Pengungsi Rohingya di Penjara Bangladesh
-
Ini Alasan Warga Aceh Tidak Ingin Menerima Pengungsi Rohingya
-
Puluhan Pengungsi Etnis Rohingya Dipindahkan dari Gedung PMI ke Kantor Bupati Aceh Barat, Mengapa?
-
Masa Depan Pengungsi Rohingya di Tanah Rencong, Sempat Ditolak Dua Kali Warga
-
Asal-usul Pengungsi Rohingya: Alami Persekusi di Myanmar dan Ditolak di Aceh
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Mau ke Big Bad Wolf di NICE PIK 2? Bisa Naik Transjakarta hingga Shuttle Bandara
-
Kriteria Seseorang Bisa Dikatakan Pahlawan Nasional, Apakah Soeharto Layak?
-
Jejak Eks Bupati Sleman Sri Purnomo: Dari Guru dan Bupati 2 Periode, Kini Ditahan Korupsi Dana Hibah
-
Belum Kepikiran Banding, Jaksa Pasrah Hakim Vonis Ringan Nikita Mirzani?
-
Kejinya Sejoli di Karawang Pembunuh Bayi: Mulut Ditutup Lakban, Dibuang Pakai Tas Ransel
-
DPD RI Gelar DPD Award 2025 Perdana, Angkat Kiprah Pahlawan Daerah ke Panggung Nasional
-
Rampas Motor Emak-emak saat Bonceng Anak, Polisi Buru Komplotan Debt Colletor di Pulogadung
-
DPR Dukung Penyelidikan Korupsi Whoosh: Tidak Boleh Tebang Pilih!
-
Biar Tetap Eksis di Dunia Pendidikan, Begini Tantangan Pesantren Gembleng Para Santri
-
Modal Senjata Mainan, Pelaku Curanmor di Cengkareng Tewas Usai Diamuk Warga