Suara.com - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2017 di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, kembali diperpanjang hingga 29 Desember 2017 mendatang.
Perpanjangan ini menyusul belum tertangkapnya tujuh orang Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus terorisme di wilayah tersebut.
"Kita telah kembali memperpanjang pelaksanaan Operasi Tinombala 2017 selama 3 bulan ke depan," ungkap Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Polisi Mochamad Iriawan yang didampingi Kapolres Poso AKBP Bogieq Sugiyarto dalam kunjungannya di Poso, Selasa (19/9/2017).
Iriawan menjelaskan, tidak ada perubahan yang dilakukan dan secara teknis upaya persuasif tetap dikedepankan. Pihaknya selalu mengimbau, kalau ada DPO yang mau menyerahkan diri, akan diproses secara baik-baik.
Sesuai dengan jadwal, Operasi Tinombala 2017, akan berakhir 29 September 2017 mendatang.
Kedatangan mantan Kapolda Metro Jaya ke Poso ini dalam dalam rangkaian analisa dan evaluasi (Anev) pasukan.
Anev yang berlangsung sekitar dua jam itu digelar di aula Andi Sappa Polres Poso, yang turut dihadiri oleh sejumlah petinggi Satgas Tinombala baik unsur TNI maupun Polri.
Menurut Iriawan, hadirnya petinggi unsur Polri dan TNI dalam pelaksanaan Anev merupakan hal yang terpenting, untuk mengetahui apa yang menjadi kekurangan serta kendala pasukan di lapangan, sehingga sisa DPO itu belum berhasil ditangkap.
Iriawan menjelaskan, sesuai dengan permintaaan Kapolda Sulteng, agar opersi Tinombala kembali diperpanjang, akhirnya disetujui Kapolri, dengan pertimbangan masih adanya DPO yang belum tertangkap.
Baca Juga: Berada di Pengungsian, Warga Rohingya Mulai Diserang "Pneumonia"
"Kita berharap perpanjangan operasi ini bisa mengakhiri semua, kalau tidak mau ditindak tegas, silahkan menyerahkan diri," tutup Iriawan.
Foto: Asops Kapolri yang juga mantan Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan. [Suara.com/Oke Atmaja]
Saat ini tersisa tujuh orang DPO yang tersisa menjadi target perburuan yakni Ali Muhammad alias Ali Kalora alias Ali Ambon asal Poso, Muhammad Faisal alias Namnung alias Kobar asal Poso, Qatar alias Farel asal Bima NTB, Nae alias Galuh asal Bima NTB, Basir alias Romzi asal Bima NTB, Abu Alim dan Kholid asal Bima NTB.
Dalam setiap kesempatan, Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi menyatakan Satgas Operasi Tinombala terus fokus mengejar tujuh anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang melakukan aksi-aksi teror di wilayah Poso selama ini. [Antara]
Berita Terkait
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Jujur Kembalikan Ponsel Temuan, 6 Siswa SD Dapat Pin Khusus dari Kapolda Metro Jaya
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
2 Alasan Logis, Shin Tae-yong Harus Kembali Jadi Pelatih Timnas Indonesia versi Iwan Bule
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India