Suara.com - Ahmad Zulkifli alias Zul pernah menjadi supir pasangan suami istri, Zakaria Husni (58) dan Zakiya Masrur (53), selama sekitar 15 tahun. Zulkifli merupakan otak perampokan yang berakhir dengan pembunuhan terhadap mantan bosnya itu.
Pengacara keluarga korban, Jhony Mazmur W. Manurung, mengungkapkan awal Zul bisa menjadi supir. Zuli pertamakali mendapatkan informasi pekerjaan dari saudara korban.
"Kerja di tempat korban karena rekomendasi saudara korban. Memang lagi butuh orang," kata dia.
Ketika itu, Zul tidak punya pekerjaan. Kegiatannya sehari-hari pada waktu itu preman di Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Zul dulunya preman Karet Tengsin," katanya.
Zul pun diterima keluarga Zakaria. Bahkan, seiring dengan berjalannya waktu, dia sampai menjadi orang kepercayaan keluarga.
"Iya tersangka sudah menjadi orang kepercayaan klien saya," kata dia.
Sampai akhirnya, kantor perusahaan Zakaria akan pindah dari Tangerang ke Pekalongan, Jawa Tengah.
"Sementara si Zul ini nggak mau ikut ke Pekalongan, nah si Zul samperin pak haji (Zakaria) nih minta pesangon, sementara pak haji itu nggak ada kata pecat sama dia, 'udah deh saya cabut aja, tapi minta pesangon gitu," kata Jhony.
Zul kemudian mengajak dua rekan yang juga karyawan Zakaria, Sutarto dan Engkos Kuswara, untuk berhenti kerja dan meminta uang pesangon.
"Nah yang dua lagi, kalau si Sutarto sama Engkos, kalau Tarto ini dipanas panasi sama Zul, perusahaan dipindahkan ke Pekalongan dari Tangerang, korban sampaikan ke para tersangka mau ikut pindah nggak ke sana?" kata dia
Sampai akhirnya, terjadilah perampokan dan pembunuhan di rumah korban di Jalan Pengairan, nomor 21, RT 11, RW 6, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (10/9/2017), malam.
Setelah menggasak harta korban, Zul, Sutarto, dan Engkos membawa mayat ke Jawa Tengah dan membuangnya di bawa jembatan Sungai Klawing, Purbalingga.
Ketiga orang itu kemudian dibekuk pada Selasa (12/9/2017), malam. Zul ditembak mati karena melawan petugas.
Berita Terkait
-
Teka-teki Mayat Perempuan di Tesla, Diduga Kuat Pacar D4vd karena Tato di Jari Telunjuk
-
Penampakan 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI
-
Timeline Lengkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Direncanakan 2 Bulan, Berakhir Gagal Total
-
Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Mahasiswi di Ciracas Terungkap, Sempat Kelabui Teman Korban
-
Mabes TNI Ungkap Motif Kopda FH di Balik Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Cak Imin: Semua Pembangunan Pesantren Tanpa Izin Harus Dihentikan Sementara
-
Pemda Berperan Penting Dukung Produktivitas Nasional, Tegas Mendagri
-
Roy Suryo Soal Relawan Jokowi Mau Demo Pakai Celana Dalam: ODGJ, Jogetin Aja!
-
Kenaikan Gaji PNS 2025: Hoax atau Fakta?
-
Duel Maut Petani Sukabumi vs King Kobra 4 Meter: Sama-sama Tewas, Ular Tertancap Tongkat
-
Bela Palestina, Orasi Felix Siauw di Kedubes AS: Amerika Penyokong Israel untuk Bunuh Anak-anak!
-
Misteri Bola Api di Langit Cirebon Terkuak, Polisi: Bukan Meteor, Tapi Lahan Tebu Dibakar
-
Jalan Depan Kedubes Amerika Ditutup Imbas Aksi Demo, Ini Rute Alternatifnya
-
Menteri PU Soal Tradisi Santri Ngecor di Pesantren: Enggak Boleh Ngomong Begitu
-
Operasi Evakuasi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Resmi Ditutup Basarnas