Suara.com - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia Bachtiar Nasir memberikan usulan kepada pemerintah Indonesia untuk menyikapi krisis kemanusiaan di Myanmar. Di antaranya, memberikan bantuan advokasi dan diplomasi politik di dunia internasional.
"Indonesia sebagai kakak tertua di Asean, baik secara pemerintahan maupun secara rakyat, harusnya menjadi yang terdepan. Posisi Indonesia yang paling strategis sekarang, karena dibukakan pintu, menjadi satu-satunya negara yang bisa masuk ke Rakhine State," kata Nasir ditemui di Masjid Al Azhar, Jalan Sisingamaraja, Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2017).
Dengan posisi Indonesia yang strategis, kata Bachtiar, seharusnya dimanfaatkan bukan hanya untuk menyalurkan donasi, melainkan juga membantu advokasi dan diplomasi.
"Yang paling dibutuhkan oleh rakyat Rohingya bukan hanya relief atau bantuan mendesak yang bersifat kebutuhan sandang, pangan, dan kesehatan, tapi sebetulnya juga advokasi ditingkat internasional dan juga dukungan diplomatik khususnya Indonesia dan Asean," tutur dia.
Dia mengapresiasi bantuan pemerintah Indonesia lewat Palang Merah Internasional ke Myanmar yang mencapai dua juta dollar Amerika Serikat.
"Apa yang dilakukan pemerintah, saya melihatnya objektif, karena bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan dan saya tahu dua juta dollar sebetulnya terhitung kecil, tetapi kehadiran negara saya kira ini perlu, dan ini perlu diperluas. Saya katakan tadi, terutama dari sisi advokasi dan diplomasi politik," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Di Balik Jeruji Besi: Nasib Tragis Ratusan Pengungsi Rohingya di Penjara Bangladesh
-
Ini Alasan Warga Aceh Tidak Ingin Menerima Pengungsi Rohingya
-
Puluhan Pengungsi Etnis Rohingya Dipindahkan dari Gedung PMI ke Kantor Bupati Aceh Barat, Mengapa?
-
Masa Depan Pengungsi Rohingya di Tanah Rencong, Sempat Ditolak Dua Kali Warga
-
Asal-usul Pengungsi Rohingya: Alami Persekusi di Myanmar dan Ditolak di Aceh
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra