Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]
Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Gading Komisaris Arif Fazrulrahman mengatakan Juni (19) bisa bekerja di rumah majikan di perumahan The Gading Residence, Kelapa Gading, Jakarta Utara, lewat jasa penyalur pembantu di Jakarta Barat. Perempuan asal Wonosobo, Jawa Tengah, itu, kini menjadi tersangka kasus mutilasi bayi sendiri yang baru berusia sehari.
"Majikannya mencari dari jasa penyalur pembantu. Itu ada di daerah Jakarta Barat," kata Arif kepada Suara.com, Kamis (21/9/2017).
Juni baru bekerja di rumah tersebut sebulan. Ketika baru masuk, majikan tidak diberitahu kalau Juni hamil.
"Nggak ada masalah tersangka saat dipekerjakan. Itu disampaikan penyalur jasa pembantu kepada majikannya," kata Arif.
Arif mengatakan penyidik akan meminta keterangan pemilik jasa penyalur pembantu.
"Kami akan cek juga (mintai keterangan). Ini kan sampai memperkejakan orang yang melakukan kelalaian. Bagi para penyalur rumah tangga harus lebih jeli lagi ingin memperkerjakan orang," ujar Arif.
Selain memeriksa pemilik jasa penyalur pembantu, polisi juga akan memeriksa keluarga dan pacar Juni.
Juni melahirkan bayi yang tak dikehendaki pada Sabtu (16/9/2017), sekitar pukul 22.00 WIB. Sehari kemudian bayi dibuang ke loteng rumah kosong sebelah rumah majikannya. Keesokan harinya, bayi dibuang ke loteng diketahui seorang pekerja proyek. Ketika menyadari aksinya hampir terungkap, Juni mengambil kembali bayi tersebut dan memotongnya menjadi delapan bagian, lalu memasukkan ke dalam lubang closet untuk menghilangkan jejak.
"Majikannya mencari dari jasa penyalur pembantu. Itu ada di daerah Jakarta Barat," kata Arif kepada Suara.com, Kamis (21/9/2017).
Juni baru bekerja di rumah tersebut sebulan. Ketika baru masuk, majikan tidak diberitahu kalau Juni hamil.
"Nggak ada masalah tersangka saat dipekerjakan. Itu disampaikan penyalur jasa pembantu kepada majikannya," kata Arif.
Arif mengatakan penyidik akan meminta keterangan pemilik jasa penyalur pembantu.
"Kami akan cek juga (mintai keterangan). Ini kan sampai memperkejakan orang yang melakukan kelalaian. Bagi para penyalur rumah tangga harus lebih jeli lagi ingin memperkerjakan orang," ujar Arif.
Selain memeriksa pemilik jasa penyalur pembantu, polisi juga akan memeriksa keluarga dan pacar Juni.
Juni melahirkan bayi yang tak dikehendaki pada Sabtu (16/9/2017), sekitar pukul 22.00 WIB. Sehari kemudian bayi dibuang ke loteng rumah kosong sebelah rumah majikannya. Keesokan harinya, bayi dibuang ke loteng diketahui seorang pekerja proyek. Ketika menyadari aksinya hampir terungkap, Juni mengambil kembali bayi tersebut dan memotongnya menjadi delapan bagian, lalu memasukkan ke dalam lubang closet untuk menghilangkan jejak.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Alvi Maulana: Tukang Jagal Jadi Pembunuh Mutilasi Kekasih, Punya Ciri Narsistik
-
Misteri Mutilasi Mojokerto: Kronologi, Motif Cinta, dan Fakta Mengejutkan
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
10 Fakta Sadis Bekas Tukang Jagal Mutilasi Pacar di Mojokerto, Korban Dicincang Jadi Ratusan Potong!
-
Mengungkap Motif di Balik Aksi Keji Mutilasi, Begini Kata Psikolog Forensik
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti