Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]
Polisi masih menunggu hasil autopsi bayi yang dimutilasi oleh ibu kandungnya, Juni (19), di rumah majikan, Perumahan The Gading Residence, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Kami masih menunggu hasil autopsi di RSCM," kata Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Gading, Arif Fazrulrahman kepada Suara.com, Jumat (22/9/2017).
Hasil autopsi diperkirakan keluar pada Sabtu (23/9/2017).
"Kemungkinan sore ini keluar. Atau besok kita tunggu saja dari rumah sakit," ujar Arif.
Arif menjelaskan autopsi dilakukan untuk mengetahui kondisi bayi saat dilahirkan oleh Juni, apakah masih bernyawa atau tidak.
Menurut keterangan tersangka, kata Arif, ketika bayi dilahirkan, kondisinya sudah meninggal dunia.
"Iya, kuncinya di situ (mencari penyebab meninggalnya bayi)," kata Arif.
Bayi tersebut dilahirkan pada Sabtu (16/9/2017), sekitar pukul 22.00 WIB. Sehari kemudian bayi dibuang ke loteng rumah kosong sebelah rumah majikannya. Keesokan harinya, bayi yang dibuang diketahui seorang pekerja proyek.
Ketika saksi melaporkan ke warga dan polisi, Juni mengambil kembali bayi tersebut dan memotong delapan bagian organ tubuh bayi dan dimasukkan ke dalam lubang closet untuk menghilangkan jejak.
"Kami masih menunggu hasil autopsi di RSCM," kata Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Gading, Arif Fazrulrahman kepada Suara.com, Jumat (22/9/2017).
Hasil autopsi diperkirakan keluar pada Sabtu (23/9/2017).
"Kemungkinan sore ini keluar. Atau besok kita tunggu saja dari rumah sakit," ujar Arif.
Arif menjelaskan autopsi dilakukan untuk mengetahui kondisi bayi saat dilahirkan oleh Juni, apakah masih bernyawa atau tidak.
Menurut keterangan tersangka, kata Arif, ketika bayi dilahirkan, kondisinya sudah meninggal dunia.
"Iya, kuncinya di situ (mencari penyebab meninggalnya bayi)," kata Arif.
Bayi tersebut dilahirkan pada Sabtu (16/9/2017), sekitar pukul 22.00 WIB. Sehari kemudian bayi dibuang ke loteng rumah kosong sebelah rumah majikannya. Keesokan harinya, bayi yang dibuang diketahui seorang pekerja proyek.
Ketika saksi melaporkan ke warga dan polisi, Juni mengambil kembali bayi tersebut dan memotong delapan bagian organ tubuh bayi dan dimasukkan ke dalam lubang closet untuk menghilangkan jejak.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Alvi Maulana: Tukang Jagal Jadi Pembunuh Mutilasi Kekasih, Punya Ciri Narsistik
-
Misteri Mutilasi Mojokerto: Kronologi, Motif Cinta, dan Fakta Mengejutkan
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
10 Fakta Sadis Bekas Tukang Jagal Mutilasi Pacar di Mojokerto, Korban Dicincang Jadi Ratusan Potong!
-
Mengungkap Motif di Balik Aksi Keji Mutilasi, Begini Kata Psikolog Forensik
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti
-
KPK Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Kantor Ayahnya
-
Kejari Bogor Musnahkan 5 Kilogram Keripik Pisang Bercampur Narkotika
-
Pemerintah Tunda Kenaikan Cukai Rokok 2026: Kebijakan Hati-Hati atau Keberpihakan ke Industri?
-
Tren Kenaikan Arus Lalu Lintas di Ruas Regional Nusantara, Tol Jogja-Solo Naik 37 Persen