Salah satu pengelola Laguna Residence, Fransiska Marentek [suara.com/Andrea Prayoga]
Pengelola Laguna Residence di Jalan sosial, Kelurahan Wijaya Kusuma, Jakarta Barat, akan mengadakan tahlilan bersama menyusul kasus pembunuhan terhadap penghuni kamar nomor 309 bernama Murtiyaningsih. Acaranya akan berlangsung di Laguna Residence.
"Selama seminggu kedepan kita akan adakan acara tahlilan," kata salah satu pengelola Laguna Residence, Fransiska Marentek, di Jalan Sosial, Jumat (22/19/2017).
Fransiska mengatakan sejak kemarin, beberapa rekan korban juga sudah mengadakan kegiatan serupa.
Acara tahlilan dilakukan untuk mendoakan korban agar tenang di alam sana. Selama acara berlangsung, pengelola Laguna Residence akan mengundang teman korban dan tokoh agama.
"Selama seminggu kedepan kita akan adakan acara tahlilan," kata salah satu pengelola Laguna Residence, Fransiska Marentek, di Jalan Sosial, Jumat (22/19/2017).
Fransiska mengatakan sejak kemarin, beberapa rekan korban juga sudah mengadakan kegiatan serupa.
Acara tahlilan dilakukan untuk mendoakan korban agar tenang di alam sana. Selama acara berlangsung, pengelola Laguna Residence akan mengundang teman korban dan tokoh agama.
"Inisiatifnya dari kita management Laguna yang ngadain, kita nanti bakal ngundang beberapa pihak seperti teman-temannya, seluruh penghuni kos juga, baru ystad juga kita panggil yang pastinya," ujar Fransiska.
Fransiska berharap kegiatan ini akan membuat penghuni kos yang lain tetap merasa nyaman setelah kejadian.
"Harapan kita sih juga itu, biar seluruh penghuni juga merasa nyaman, dan nggak ada rasa takut juga, ya namanya setiap orang kan kalau ngeliat kejadian kayak gitu punya rasa takut. Melalui kegiatan ini juga kita untuk mendoakan korban agar tetap tenang disana," kata Fransiska.
Murtiyaningsih dibunuh pada Kamis (21/9/2017), sore. Sebelum dibunuh, dia dianiaya terlebih dahulu dengan cara dicekik. Polisi telah menetapkan teman lelaki korban bernama Agus menjadi tersangka. [Andrea Prayoga]
Komentar
Berita Terkait
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!