Komisi pemilihan umum Wilayah Semi-Otonomi Kurdistan pada Rabu (27/9/2017) mengumumkan bahwa hasil akhir memperlihatkan 92,73 persen pemilih mendukung kemerdekaan Wilayah Kurdistan dari Irak.
Hasil tersebut memperlihatkan 2,86 juta pemilih, dari 3,31 juta orang yang ikut dalam referendum itu, memberi suara "Ya" bagi kemerdekaan Wilayah Kurdi, kata komisi tersebut.
Hanya 7,27 persen pemilih mengatakan "Tidak" bagi kemerdekaan Wilayah Kurdi. Demikianlah hasil akhir referendum yang digelar kemarin.
Hasil resmi referendum itu masih harus diabsahkan oleh Mahkamah Agung, tambah komisi tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antar di Jakarta, Kamis pagi.
Pada Rabu pagi, Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi mendesak Pemerintah Regional Kurdistan (KRG) agar membatalkan hasil referendum kemerdekaan itu sebelum mengadakan dialog guna menyelesaikan krisis tersebut.
Dalam kesempatan lain, Parlemen Irak kembali mengkonfirmasi paket tindakannya, yang disahkan pada 25 September terhadap Wilayah Semi-Otonomi Kurdistan sehubungan dengan referendum kemerdekaan yang kontroversial dan diselenggarakan pada Senin.
Parlemen Irak kembali menyampaikan pengesahannya kepada Al-Abadi sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Irak untuk mengerahkan kembali tentara di semua daerah sengketa di luar Wilayah Kurdi, termasuk di Kirkuk.
Suku Kurdi menganggap Provinsi Kirkuk, yang kaya akan minyak, dan beberapa bagian Provinsi Nineveh, Diyala serta Salahudin sebagai "daerah sengketa" dan ingin semua wilayah tersebut dimasukkan ke dalam Wilayah Kurdistan mereka.
Baca Juga: Mesir Kembalikan Surat Berharga Kuno Cina dan Irak
Keinginan itu telah ditentang keras oleh negara-negara Arab, Turki dan oleh Pemerintah Pusat di Baghdad.
Parlemen Irak juga menuntut Pemerintah Federal meraih kembali kendali atas ladang minyak Kirkuk dan ladang minyak lain di daerah sengketa untuk dioperasikan oleh Kementerian Perminyakan Federal.
Parlemen Irak melakukan pemungutan suara untuk mencegah semua penyeberangan perbatasan yang berada di luar kendali Pemerintah Federal, dan menyeru negara tetangga --Turki serta Iran-- agar membantu Pemerintah Irak menutup tempat penyeberangan tersebut.
Parlemen Irak juga melakukan pemungutan suara yang mendukung rekomendasi Kementerian Luar Negeri Irak untuk meminta negara lain yang memiliki konsulat di Wilayah Kurdistan agar menutup kantor mereka, tambahnya.
Kemerdekaan Kurdistan ditentang bukan hanya oleh Pemerintah Sentral Irak, tapi juga oleh kebanyakan negara lain, sebab itu akan mengancam keutuhan wilayah Irak dan merusak perang melawan kelompok fanatik IS.
Negara tetangga Irak --terutama Turki, Iran dan Suriah-- khawatir kemerdekaan Kurdistan Irak akan mengancam keutuhan wilayah mereka juga, sebab sangat banyak orang Kurdi tinggal di ketiga negara tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap