Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berharap permasalahan bangsa di masa lalu tidak menjadi luka untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Bagi PDIP bangsa ini kan telah kokoh dengan Pancasila. Keseluruhan permasalahan-permasalahan di masa lalu jangan menjadi luka bagi bangsa ini. Karena kita harus menatap ke depan," ujar Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017).
Hal ini dikatakan Hasto saat menanggapi instruksi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang memerintahkan jajarannya unuk menonton film Pengkhianatan gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI.
Menurut Hasto sebagai seorang pemimpin, seharusnya panglima memiliki tugas untuk menyatukan dan membangun suasana yang kondusif di tengah masyarakat.
"Pemimpin bukan menciptakan kontroversi, pemimpin harus membangun peradaban atas dasar komitmen kepada bangsa dan negara. Saat ini persoalan yang dihadapi pemerintahan bapak Jokowi itu tidak ringan," kata Hasto.
"Jangan menciptakan persoalan-persoalan yang membuang energi bangsa," lanjut Hasto.
Partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri ini mengajak seluruh masyarakat untuk bergandengan tangan dan menjaga NKRI serta menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Kita mengedepankan semangat untuk bersatu, untuk melihat masa lalu sebagai pembelajaran terbaik. Tapi bukan untuk membongkar luka-luka masa lalu" kata dia.
PDIP, kata Hasto, juga mengajak masyarakat dan pemimpin bangsa untuk menatap masa depan. Hal ini kata dia diperlukan untuk mengejar ketertinggalan bangsa.
Baca Juga: PDIP Kembali Gelar Kursus Politik untuk Profesional
"Kalau kita yakin Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa, mengapa kita harus begitu khawatir dengan berbagai ideologi lain? Bukan kah pancasila digali dari buminya Indonesia?," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Wali Kota Prabumulih Langgar Aturan Buntut Copot Kepsek SMPN 1, Ini Sanksi dari Kemendagri
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar