Ribuan massa gabungan ormas islam melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (29/9).
Sebagian peserta demonstrasi terganggu dengan pesan spanduk yang dipasang di pagar pembatas gedung DPR. Spanduk yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Ingin Damai bertuliskan "Demo mulu, Demo lagi, Bosen, Masyarakat sudah capek, Demo tidak produktif."
"Melihat tulisan spanduk tersebut saya kurang setuju, karena pada dasarnya kedatangan kita ke sini untuk melakukan aksi damai, yang salah satu cara kita untuk menyampaikan koreksi kepada penguasa," kata anggota Forum Muslimah Tokoh Majalengka, Jawa Barat, Ummu Zahwa, di depan gedung DPR, Jumat (29/9/2017).
Menurut Ummu Zahwa pesan spanduk tersebut kurang pas.
"Tersinggung ya nggak, cuma saya melihatnya hal itu kurang tepat. Ya karena kan setiap orang boleh mengutarakan pendapatnya, dan saya juga kan boleh mengutarakan pendapat saya," kata Ummu Zahwa.
"Ya seharusnya dengan situasi yang seperti ini sekarang, mengutarakan pendapat itu harus dengan hati-hati," Ummu Zahwa menambahkan.
Sekretaris Wakil Bidang Dakwah DPW Jakarta Timur Ahmad Haziq Al Hadad mempertanyakan siapa orang yang memasang spanduk.
"Melihat tulisan tersebut di spanduk itu, yang menjadi pertanyaan saya, yang membuat itu siapa. Apakah ada yang ingin memprovokasi antara pendemo dengan pihak keamanan yakni polisi, ya kita juga kurang paham itu," kata Ahmad Haziq.
Meskipun demikian, dia tidak terprovokasi dengan pernyataan dalam spanduk.
"Ya karena kita niatan dari awal itu hanya ingin meminta hak agar perpu tentang ormas di cabut, jadi kita nggak akan terpancing dengan hal-hal yang berbau provokatif seperti itu," kata Ahmad Haziq Al Haddad.
"Niatan dari awal itu, ya ingin melakukan aksi damai, ingin memberikan aspirasi, jadi ya merasa terprovokasi ya nggak akan terjadi hal itu," kata perwakilam Banrong Banten Hikmat Awaluddim.
"Melihat tulisan spanduk tersebut saya kurang setuju, karena pada dasarnya kedatangan kita ke sini untuk melakukan aksi damai, yang salah satu cara kita untuk menyampaikan koreksi kepada penguasa," kata anggota Forum Muslimah Tokoh Majalengka, Jawa Barat, Ummu Zahwa, di depan gedung DPR, Jumat (29/9/2017).
Menurut Ummu Zahwa pesan spanduk tersebut kurang pas.
"Tersinggung ya nggak, cuma saya melihatnya hal itu kurang tepat. Ya karena kan setiap orang boleh mengutarakan pendapatnya, dan saya juga kan boleh mengutarakan pendapat saya," kata Ummu Zahwa.
"Ya seharusnya dengan situasi yang seperti ini sekarang, mengutarakan pendapat itu harus dengan hati-hati," Ummu Zahwa menambahkan.
Sekretaris Wakil Bidang Dakwah DPW Jakarta Timur Ahmad Haziq Al Hadad mempertanyakan siapa orang yang memasang spanduk.
"Melihat tulisan tersebut di spanduk itu, yang menjadi pertanyaan saya, yang membuat itu siapa. Apakah ada yang ingin memprovokasi antara pendemo dengan pihak keamanan yakni polisi, ya kita juga kurang paham itu," kata Ahmad Haziq.
Meskipun demikian, dia tidak terprovokasi dengan pernyataan dalam spanduk.
"Ya karena kita niatan dari awal itu hanya ingin meminta hak agar perpu tentang ormas di cabut, jadi kita nggak akan terpancing dengan hal-hal yang berbau provokatif seperti itu," kata Ahmad Haziq Al Haddad.
"Niatan dari awal itu, ya ingin melakukan aksi damai, ingin memberikan aspirasi, jadi ya merasa terprovokasi ya nggak akan terjadi hal itu," kata perwakilam Banrong Banten Hikmat Awaluddim.
Demo ormas Islam siang tadi mengangkat isu anti PKI dan tolak Perppu Ormas. [Andrea Prayoga/M. Fauzi Daulay]
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Simbol Palu Arit PKI Ditemukan di Kampus Unmul, Pihak Rektorat: Itu Peraga Pembelajaran
-
Logo PKI dan Bir Mahal Jadi Barang Bukti Demo Polres Samarinda, Panen Cibiran publik
-
Penyintas Tragedi 1965 : Puluhan Tahun Dibungkam, Tak Berani Ungkap Identitas ke Publik
-
Kehadiran Habib Rizieq Berujung Bentrokan di Pemalang, FPI Tuding 'Neo PKI' Jadi Biang Kerok!
-
Masih Keturunan PKI, Ananta Rispo Ungkap Kisah G30S Versi Keluarganya
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali
-
LPDP Panen Kritik: Persyaratan Berbelit, Data Penerima Tidak Transparan?
-
KPK Dalami Pesan WhatsApp Soal Persekongkolan Tersangka Kasus JTTS
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!