Suara.com - Referendum kemerdekaan Catalonia berlangsung ricuh, setelah aparat kepolisian Spanyol menyeruak hendak membubarkan tempat pemungutan suara (TPS) di sejumlah lokasi, Minggu (1/10/2017).
Bentrokan berdarah juga terjadi di sekitar lokasi TPS, ketika warga Catalonia membuat pagar betis untuk melindungi rekan-rekan mereka yang tengah memberikan suara.
Seperti dilansir Independent, kantor layanan emergensi Catalonia mengungkapkan sedikitnya 38 orang terluka akibat perlakuan represif polisi Spanyol.
Bentrokan juga terjadi di sekolah-sekolah yang dijadikan TPS. Aksi brutal polisi Spanyol itu mendapat kecaman lantaran di lokasi-lokasi itu juga terdapat anak-anak kecil yang ikut orang tuanya.
"Kami menunggu di dalam untuk memberikan suara. Sedangkan polisi menerobos masuk. Mereka menggunakan kapak untuk memecahkan pintu kaca," tutur Daniel Riano (54) warga Catalonia.
"Polisi sempat menyeretku keluar. Aku bertahan dengan menggenggam tangan istriku. Mereka sangat brutal, apakah ini yang pemerintah Spanyol katakan sebagai demokrasi?" tukasnya.
Sementara di TPS tempat Presiden Catalonia Carles Puigdemont, di Sant Julia de Ramis, juga tak luput dari serbuan polisi Spanyol.
Bahkan, polisi sempat menggunakan palu untuk memecahkan pintu dan menerobos masuk ke TPS.
Baca Juga: Lamaran Ditolak Parang Bertindak, Neni dan Keluarga Tewas
Walaupun menghadapi brutalitas aparat kepolisian Spanyol, warga Catalonia mengakui tetap meneruskan referendum.
"Kami rakyat damai"; "Kami tidak takut" demikian yel-yel yang diteriakkan warga Catalonia di jalan-jalan raya.
Catalonia atau biasa disebut Barcelona dalam bahasa Spanyol, memunyai catatan sejarah kelam di bawah rezim kekuasaan Madrid.
Dalam kurun waktu 1936-1939, pecah perang saudara di Spanyol. perang itu pecah setelah Partai Komunis, kaum Anarkis, Nasionalis, dan rakyat Catalonia secara keseluruhan memproklamasikan berdirinya Republik Catalonia.
Proklamasi kemerdekaan itu direspons oleh pemerintah Madrid di bawah kepemimpinan Jenderal Francisco Franco yang didukung Adolf Hitler dan Benito Mussolini, dengan melakukan operasi militer menggempur Catalonia dan juga separatis-separatis di daerah lain, semisal Basque.
Serangan Franco bersama milisi-milisi Fasis Spanyol itu memicu kemarahan dunia. Jutaan kaum komunis, nasionalis, anarkis, serta anggota serikat-serikat buruh, petani, pemuda, dari penjuru dunia datang membantu para pejuang Catalonia. Sukarelawan tersebut dalam sejarah dikenal sebagai "Bragade Internasional Anti-Fasis".
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi